Kamis 26 Jan 2023 11:27 WIB

Fokus Garap UMKM, BRI Kikis Porsi Kredit Korporasi

BRI hanya memberikan pembiayaan segmen korporasi tidak lebih dari 16 persen.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama BRI Sunarso. Sunarso menyebut BRI berkontribusi 67 persen dari total pembiayaan terhadap UMKM secara nasional.
Foto: BRI
Direktur Utama BRI Sunarso. Sunarso menyebut BRI berkontribusi 67 persen dari total pembiayaan terhadap UMKM secara nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan juga pembukaan lapangan kerja nasional.

Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 62,55 persen dan berkontribusi besar dalam serapan tenaga kerja hingga 97,22 persen. Target Presiden Joko Widodo (Jokowi), porsi kredit dari lembaga pembiayaan dan perbankan untuk UMKM pada 2024 minimal 30 persen. "Sekarang baru 21 persen," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023 bertajuk "Financial Inclusion and ESG: The Road to Equitable Economic Prosperity" di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga

Sebagai salah satu lembaga pembiayaan mikro (microfinance) terbesar dunia, ucap Sunarso, BRI terus berupaya menjadi yang terdepan dalam meningkatkan porsi pembiayaan bagi UMKM. Sunarso menyebut BRI berkontribusi 67 persen dari total pembiayaan terhadap UMKM secara nasional.

Sunarso menyampaikan keberpihakan BRI terhadap UMKM pun terlihat dari portofolio bisnis kredit. Ia mengatakan 84 persen kredit BRI saat ini diperuntukan bagi pelaku UMKM. Tak hanya memberikan pembiayaan, BRI juga ingin meningkatkan skala usaha UMKM lewat sejumlah program seperti KUR hingga PNM Mekaar.

 

Sunarso mengatakan  postur UMKM Indonesia selama 10 terakhir relatif sama,  dengan rincian 62,1 juta unit atau 98,7 persen skala mikro, 757 ribu unit atau 1,2 persen skala kecil, 58 ribu unit atau 0,09 persen skala menengah, dan 5.460 unit atau 0,01 persen skala besar.

"BRI hanya memberikan pembiayaan segmen korporasi tidak lebih dari 16 persen. Kita ingin tingkatkan porsi kredit UMKM pada 2025 mencapai 85 persen," kata pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement