Kamis 26 Jan 2023 12:58 WIB

Wapres Tegaskan Keikutsertaan 2 Menteri di Bursa Ketum PSSI Bukan Intervensi Pemerintah

Upaya pemerintah selama ini adalah mendorong dunia sepak bola lebih maju.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Endro Yuwanto
Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Ma’ruf Amin.
Foto: Istimewa
Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Ma’ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menegaskan keikutsertaan dua menteri dalam bursa pemilihan Ketua Umum (Ketum) PSSI bukan bagian dari intervensi pemerintah ke organisasi sepak bola Indonesia tersebut. Saat ini, ada dua menteri Kabinet Indonesia Maju yakni Menteri BUMN Erick Thohir serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali yang mengikuti bursa pemilihan Ketum PSSI.

"Kalau intervensi saya kira pemerintah tidak ada untuk melakukan intervensi," kata Ma'ruf dalam keterangan persnya di Kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, pemerintah tidak pernah ada niatan untuk mengintervensi PSSI. Menurutnya, upaya yang dilakukan pemerintah selama ini adalah mendorong dunia sepak bola lebih maju.

Ma'ruf melanjutkan, pemerintah juga tidak masalah selama pencalonan kedua menteri itu tidak melanggar aturan organisasi sepak bola baik dunia (FIFA) maupun PSSI. Selain itu, terlebih jika pencalonan keduanya sudah mendapat restu dari Presiden RI Joko Widodo.

"Tidak ada larangan berarti tidak ada masalah dan juga dapat izin dari atasannya, dari Presiden. Jadi dia harus tidak melanggar aturan FIFA, tidak melanggar aturan PSSI, dan harus memperoleh izin dari Presiden. Sepanjang tidak ada yang dilanggar, saya kira tidak ada masalah menurut saya," kata Ma'ruf.

Namun, Ketua Tim Koordinasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) itu mengingatkan, pencalonan kedua menteri itu tidak boleh mengesampingkan tugas-tugas utamanya sebagai menteri. "Harus dipastikan tidak boleh mengganggu. Jadi kalau mengganggu ya jangan, tetapi harus dipastikan bahwa memang tidak mengganggu," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement