Kamis 26 Jan 2023 16:55 WIB

Total Anggaran Kesehatan Haji 2023 Rp 389,8 Miliar

Biaya paling besar ada pada petugas kesehatan haji, senilai Rp 212 M

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi petugas kesehatan haji.
Foto: Republika/ali yusuf
Ilustrasi petugas kesehatan haji.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Liliek Marhaendra Susilo, menyampaikan paparan persiapan terkait pelaksanaan ibadah haji 2023 dengan Komisi VIII DPR/RI, Kamis (26/1/2023). Ia menyebut total anggaran penyelenggaraan kesehatan haji 2023 sebesar Rp 389,8 miliar.

"Anggaran ini disediakan oleh APBN jadi tidak dibebankan kepada jamaah haji. Secara total dana APBN untuk penyelenggaraan kesehatan haji yang kita sediakan adalah Rp 398,8 miliar," ujar dia dalam  Rapat Dengar Pendapat Panja BPIH Tahun 1444 H/2023 M, Kamis (26/1/2023).

Berdasarkan penjelasannya, ia menyebut biaya paling besar ada pada komponen penugasan petugas kesehatan haji, senilai Rp 212,7 miliar. Angka ini diasumsikan untuk 507 kelompok terbang (kloter), termasuk honor, akomodasi dan biaya penerbangan.

Komponen lainnya yang juga disiapkan adalah obat-obatan dan alat kesehatan senilai Rp 87,4 miliar, vaksin meningitis Rp 29,1 miliar, serta klinik kesehatan haji Indonesia sebesar Rp 33,6 miliar. Biaya klinik kesehatan ini termasuk penyiapan perizinan dan membayar sewa.

 

Lebih lanjut, biaya yang dianggarkan ini juga termasuk pelatihan kompetensi petugas kesehatan haji senilai Rp 8,1 miliar dan pembekalan integrasi Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH) sebesar Rp 3,1 miliar. Liliek menyebut integrasi dan pelatihan ini dilakukan antara PPIH Kemenkes dan Kementerian Agama (Kemenag), agar mereka saling kenal dan berkoordinasi lebih baik dalam melakukan pelayanan.

Terakhir, komponen anggaran dana kesehatan haji 2023 adalah dana dekonsentrasi senilai Rp 15,8 miliar. Hal ini mencakup pembekalan integrasi Tenaga Kesehatan Haji (TKH) di 13 provinsi embarkasi.

Terkait sarana dan prasaran selama pelaksanaan haji 2023, ia menyebut akan disiapkan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) baik di Makkah dan Madinah, masing-masing satu. Selanjutnya disediakan pos kesehatan bandara baik di Jeddah dan Madinah, yang juga masing-masing satu.

"Pos kesehatan di Arafah dan Mina masing-masing satu. Ini diharapkan tendanya lebih luas, kami sudah berkirim surat ke kantor urusan haji Jeddah," lanjut Liliek.

Terakhir adalah sewa ambulance sebanyak 15 unit, kalibrasi alat kesehatan yang sudah ada di Saudi sebanyak 979, serta menyediakan kendaraan operasional sebanyak 21 unit.

Mengingat pelaksanaan haji tahun ini tidak lagi ada pembatasan usia, Puskes haji pun disebut mempersiapkan diri untuk melayani jamaah lanjut usia (lansia) dan memiliki risiko tinggi (risti). Salah satunya dengan menggandeng ketua regu dan ketua rombongan.

"TKH di kloter nanti bersama-sama dengan ketua regu dan ketua rombongan akan mengawasi jamaah lansia, khususnya apalagi yang memiliki penyakit penyerta, agar mereka tidak banyak beraktifitas sebelum masa Armuzna," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement