Senin 30 Jan 2023 14:13 WIB

Sekjen NATO Dorong Korsel Kirim Bantuan Senjata ke Ukraina

Saat ini Ukraina sangat membutuhkan lebih banyak amunisi untuk melawan Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kiri) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin (kanan) selama pertemuan mereka di Kementerian Luar Negeri di Seoul, Korea Selatan, Ahad (29/1/2023).
Foto: EPA-EFE/Kim Min-Hee
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kiri) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin (kanan) selama pertemuan mereka di Kementerian Luar Negeri di Seoul, Korea Selatan, Ahad (29/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL – Sekretaris Jenderal Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg secara tersirat mendorong Korea Selatan (Korsel) memberikan dukungan militer untuk Ukraina. Stoltenberg menyebut, tindakan semacam itu dibutuhkan untuk mempertahankan demokrasi.

Stoltenberg mengatakan, saat ini Ukraina sangat membutuhkan lebih banyak amunisi untuk melawan Rusia. “Jika kita percaya pada kebebasan, demokrasi, dan jika kita tidak ingin autokrasi dan totaliter menang, mereka (Ukraina) membutuhkan senjata,” ujar Stoltenberg saat berbicara di Chey Institute di Seoul, Senin (30/1/2023), dilaporkan kantor berita Korsel, Yonhap.

Baca Juga

Pada kesempatan itu, dia turut menyinggung tentang kebijakan Korsel yang tak mengekspor senjata ke negara-negara konflik. Stoltenberg mengatakan, Jerman dan Norwegia pun memiliki kebijakan serupa dengan Negeri Ginseng. Namun Berlin dan Oslo mengubah kebijakannya setelah Rusia menyerang Ukraina pada Februari tahun lalu.

Menurut Stoltenberg, belum jelas kapan konflik di Ukraina akan berakhir. Dia menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin sedang menyiapkan “lebih banyak perang”. Stoltenberg memulai kunjungan dua harinya ke Korsel pada Ahad (29/1/2023). Tahun lalu Korsel diketahui membuka misi diplomatic pertamanya untuk NATO.

Korsel adalah pengekspor senjata yang semakin penting di tingkat global. Baru-baru ini Seoul menandatangani kesepakatan untuk menjual ratusan tank ke negara-negara Eropa, termasuk Polandia, yang merupakan salah satu anggota NATO.

Namun Korsel memiliki undang-undang yang melarang pengiriman atau ekspor senjata ke negara-negara dalam konflik aktif. Hal itu menjadi faktor utama Korsel tak bisa mengirim banyak persenjataan ke Ukraina. Kendati demikian, Korsel telah memberikan bantuan senjata tak mematikan untuk Kiev, termasuk bantuan kemanusiaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement