Rabu 01 Feb 2023 16:32 WIB

80 Kota Mengalami Inflasi, Gunungsitoli Paling Tinggi

Inflasi di Gunungsitoli mencapai 1,87 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Logo BPS. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2023 mencapai 0,34 persen dibandingkan Desember 2022.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Logo BPS. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2023 mencapai 0,34 persen dibandingkan Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2023 mencapai 0,34 persen dibandingkan Desember 2022. Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan sebanyak 80 kota mengalami inflasi pada periode tersebut, tertinggi terjadi di Sumatra yaitu di Kota Gunungsitoli.

"Inflasi tertinggi di Gunungsitoli hingga 1,87 persen dan deflasi terdalam di Sumatra terjadi di Batam mencapai 0,26 persen," kata Margo dalam konferensi pers, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga

Selanjutnya di Pulau Jawa, BPS mencatat semua kota mengalami inflasi dan tertinggi di Cirebon mencapai 1,17 persen. Lalu di Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di Singkawang mencapai 0,45 persen dan deflasi terdalam terjadi di Tanjung Selor hingga 0,04 persen.

Sementara itu di Sulawesi, inflasi tertinggi terjadi di Luwuk mencapai 0,74 persen dan deflasi terdalam di Kota Baubau mencapai 0,44 persen. Lalu di Maluku Papua, inflasi tertinggi terjadi di Sorong mencapai 0,96 persen dan deflasi terdalam terjadi di Timika mencapai 0,60 persen. Sementara di Bali Nusra, inflasi tertinggi terjadi di Waingapu mencapai 1,16 persen dan deflasi terdalam di Bima mencapai 0,09 persen.

Margo menyebut, inflasi tertinggi di Gunungsitoli, penyumbang utamanya dikarenakan beras. "Beras memberikan andil hingga 0,51 persen pada inflasi di Gunungsitoli dan cabai merah 0,38 persen serta angkutan udara 0,28 persen," ungkap Margo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement