Sabtu 04 Feb 2023 18:39 WIB

Langkah Erick Thohir Benahi Kualitas Wasit Didukung

Erick Thohir mengusulkan pemanfaatan teknologi VAR di liga profesional Indonesia.

Menteri BUMN Erick Thohir saat menyerahkan berkas pendaftaran calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Ahad (15/1/2023). Erick Thohir menjadi salah satu kandidat calon Ketua Umum PSSI yang akan dipilih pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri BUMN Erick Thohir saat menyerahkan berkas pendaftaran calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Ahad (15/1/2023). Erick Thohir menjadi salah satu kandidat calon Ketua Umum PSSI yang akan dipilih pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Menteri BUMN sekaligus salah satu calon kuat Ketua PSSI, Erick Thohir, monyoroti buruknya kinerja wasit baik di liga 1, liga 2, sampai liga 3.Menurut Erick, wasit Indonesia harus didorong dengan keberadaan teknologi seperti asisten video wasit, atau VAR di liga profesional Indonesia.

Dikatakan Erick Thohir, saatnya organisasi induk sepak bola Indonesia ini dibersihkan dari para oknum-oknum yang sering memanfaatkan organisasi untuk memupuk harta kekayaan mereka. Untuk itu, perlu adanya dukungan penuh dari para suporter demi kemajuan dan berprestasinya sepak bola Indonesia.

Baca Juga

“Kita harus ciptakan sepak bola yang bersih dan berprestasi ini yang coba kita ciptakan. Tetapi yang namanya perbaikan sepak bola itu perlu dukungan suporter. Suporternya mau nggak menikmati sepak bola yang aman, gimana supaya suporter dukung? iya kita harus dengar mereka dulu,” kata Erick Thohir yang dikutip di akun Instagram pribadinya, Sabtu (4/2/2023).

Untuk menciptakan sepak bola yang bersih dan prestasi, Erick Thohir pun berkeinginan menerapkan teknologi VAR di sepak bola profesional Indonesia agar tidak ada manipulasi pertandingan lewat wasit. Pasalnya, ada kecurigaan para mafia bola sering menggunakan wasit untuk memuluskan permainan kotor mereka.

“Sama, keluhan Asprov kita mesti dengar. Klub-klub juga sama, mereka sudah spending uang, tahunya lagi main di ujung ada penalti. Makanya jangan kita salahkan siapa-siapa, jangan salahin wasit nanti implementasi dengan VAR kayak di piala Dunia,” ucapnya.

“Jadi kita mengurangi penuduhan wasit-wasit yang curang. Klub juga jadi bisa berinvestasi lebih baik. Dia (club) merasa uang yang dikeluarkan tidak ada kerugian di lapangan. Nah itu semua harus bersih. Tidak mudah karena itu saya sekarang mengadakan roadshow mendengarkan suporter, voter, pemilik klub,” jelasnya.

Mantan Bos Inter Milan itu pun mengakui, hampir seluruh ketua-ketua PSSI sudah menggunakan teori-teori mereka untuk membangun sepak bola Indonesia, namun mereka tidak berani mengambil langkah tegas dan berani menyingkirkan orang-orang lama yang diketahui sering menggunakan organisasi untuk kepentingan kelompok dan pribadi mereka.

“Pembenahan organisasi induk sepak bola Indonesia ini tidak lagi menggunakan teori-teori baru, karena hampir setiap pimpinan PSSI sudah menggunakan teori mereka, namun PSSI tetap ditempat. Kalau PSSI ini kan sudah banyak teori, teori ini begini, teori itu begini saya sudah berulang kali ini perlu nyali untuk bersih-bersih,” tegasnya.

Pengamat sepak bola nasional Rikky A. Daulay mengapresiasi terobosan besar Erick Thohir dalam membenahi sepak bola Indonesia. Salah satunya dengan pembenahan kualitas wasit dalam pertandingan yang kerap memunculkan kontroversi. Yakni dengan menggunakan teknologi VAR. 

“Sangat bagus, kalau di Liga Profesional Indonesia bisa pakai VAR. Tapi harus dilihat juga apakah infrastrukturnya dapat tersedia di semua wilayah Indonesia. Belum lagi biaya infrastruktur VAR yang konon sangat mahal sekali biayanya,” kata Rikky Daulay.

Selain infrastruktur, mantan pemain Persikota Tangerang ini mengatakan, sumber daya manusia (SDM) Indonesia perlu diperhatikan karena penggunaan teknologi VAR ini adalah orang-orang yang paham betul soal teknologi. Pastinya, Rikky Daulay menyambut baik keinginan Erick Thohir menggunakan teknologi VAR di liga profesional Indonesia.

“Dan juga harus ditinjau kemampuan SDM nya, khususnya dari pihak wasit. Sekali lagi menurut saya, sangat bagus jika VAR bisa diterapkan dalam sepakbola Indonesia,” jelasnya. 

Terkait bersih-bersih PSSI, Rikky Daulay berkeyakinan Erick akan mampu mewujudkan sepak bola yang bersih, seperti yang pernah ia lakukan di kementerian BUMN. Ia optimis Erick mampu menyingkirkan oknum di tubuh PSSI yang selama ini menjadi faktor kemunduran sepak bola Indonesia. 

“Saya sepakat dengan yang dikatakan Erick Thohir. Cuma sekali lagi apakah yang di bilang oleh Erick dapat diimplementasikan dengan utuh? Seberapa jauh Erick berbuat jika terpilih sebagai Ketum PSSI, berani mengambil langkah radikal dalam membuat PSSI Profesional? Karena orang-orang lama itu sudah mengakar dalam tubuh PSSI sehingga perlu langkah radikal untuk 'bersih-bersih',” ucapnya.

Diakui Rikky, yang menjadi masalah utama dalam sepak bola Indonesia selama ini bukanlah suporter atau wasit, tetapi orang-orang lama dalam PSSI yang sering memanfaatkan PSSI untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

“Masalah utama sepakbola di Indonesia itu bukan di suporter, pemain, wasit ataupun sarana tetapi ada di dalam kepengurusan PSSI yang diisi oleh oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan individu atau kelompok kecil dari sepakbola nasional,” ungkapnya.

Rikky optimis komitmen besar Erick Thohir benahi PSSI akan memberikan dampak bagi kemajuan dan prestasi sepak bola Indonesia. “Jika Erick komitmen dengan yang dia ucapkan, sepakbola nasional punya harapan untuk tumbuh besar,” tutupnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement