IHRAM.CO.ID, RIYADH — Komisi Sastra, Penerbitan dan Penerjemahan Saudi baru-baru ini mengadakan pertemuan virtual untuk membahas sejarah dan seni menerjemahkan puisi. Acara ini bertajuk “Strategi Menerjemahkan Puisi”, dan diselenggarakan sebagai bagian dari perayaan Tahun Puisi Arab.
Acara tersebut dihadiri sejumlah ahli, antara lain penulis Bandar Al-Harbi dan Waad Al-Otaibi, serta penyair Sharif Baqna. Para ahli membahas bagaimana esensi puisi dapat diterjemahkan di luar teks literal dan menyoroti tantangan yang terlibat dalam proses tersebut.
Mereka merujuk pada upaya sekelompok ahli untuk menerjemahkan 10 “Mu'allaqat”, atau “Puisi Gantung”. Panelis berfokus pada berbagai metode yang digunakan untuk mencerminkan perkembangan sejarah, dan menyajikan konten baru dan hidup yang selaras dengan bahasa zaman.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk menciptakan kesadaran akan kerajinan penerjemahan, yang merupakan media penting dalam mentransmisikan budaya, pengetahuan, kreativitas dan seni. Panel setuju bahwa penerjemah harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang bahasa sumber, kefasihan dalam bahasa target, dan pengetahuan luas tentang berbagai alat sastra dan teknik artistik untuk memastikan setiap puisi direproduksi secara akurat.
“Siapa pun yang ingin menjadi penerjemah, harus mulai dengan menerjemahkan karya pendek, atau kutipan dari karya yang lebih panjang dan mempresentasikan upaya mereka, untuk ditinjau oleh para ahli atau di media sosial, “ kata mereka dilansir dari Arab News, Selasa (28/2/2023).