IHRAM.CO.ID, INDRAMAYU – Minat masyarakat di Kabupaten Indramayu untuk mendaftar haji saat ini tetap tinggi. Bahkan, banyak pula pendaftar haji yang masih berusia muda.
‘’Ya sekarang sudah banyak pendaftar usia muda, ada yang 12 tahun, 20 tahun,’’ kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indramayu, Wahyudin, saat ditemui di Gedung Pusat Informasi dan Pelayanan Haji Terpadu (Puspihat), Selasa (7/3/2023).
Pendaftar haji yang masih berusia 12 tahun diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan anak. Wahyudin mengatakan, meningkatnya pendaftar usia muda itu disebabkan panjangnya masa tunggu haji. Karena itu, orang tua yang memiliki kemampuan ekonomi, memilih untuk mendaftarkan anaknya berhaji sejak dini.
‘’Banyak yang berbondong-bondong satu keluarga, anaknya didaftarkan semua. Karena melihat masa tunggu haji yang panjang,’’ terang Wahyudin.
Dengan mendaftarkan anaknya berhaji di usia dini, lanjut Wahyudin, maka anak tersebut kelak bisa menunaikan ibadah haji saat usianya masih di kisaran 30 atau 40 tahun. Dengan demikian, mereka masih memiliki fisik yang kuat.
‘’Kita juga lagi mengkampanyekan haji usia muda. Ayo daftar haji usia muda,’’ ujar Wahyudin.
Wahyudin menyebutkan, kuota haji Kabupaten Indramayu pada tahun ini mencapai 1.788 orang. Mereka akan tergabung dalam empat kelompok terbang (kloter) dan setengah kloter digabung dengan daerah lain. Setiap kloter berjumlah 400 orang.
Wahyudin mengatakan, para calhaj di Kabupaten Indramayu berasal dari latar belakang yang beragam. Namun, sekitar 50 persen di antaranya tercantum berstatus sebagai ibu rumah tangga.
‘’Ya mungkin suaminya pengusaha, atau pedagang, pegawai. Sedangkan istrinya ibu rumah tangga,’’ tutur Wahyudin.
Wahyudin berharap, pelaksanaan pemberangkatan haji tahun ini bisa berjalan lancar. Apalagi, calhaj dari Kabupaten Indramayu akan berangkat dari Asrama Haji Indramayu.
‘’Insya Allah sementara ada tujuh daerah yang akan menggunakan Asrama Haji Indramayu pada tahun ini. Yaitu, Ciayumajakuning (Kota dan Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) serta Subang dan Sumedang,’’ pungkas Wahyudin.