IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah asal Mesir, Amani al-Laitsi menyampaikan penjelasan soal syafaat Nabi Muhammad SAW pada Hari Kiamat.
Dia mengawali pemaparannya dengan menuturkan, semua manusia akan mengalami penderitaan yang mengerikan pada Hari Kiamat sehingga mereka membutuhkan syafaat Nabi Muhammad, baik saat di dunia maupun di akhirat.
Bahkan syafaat Nabi Muhammad SAW juga diperlukan oleh orang yang banyak melakukan perbuatan dosa.
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya, perumpamaan antara aku dengan seluruh umat manusia adalah seperti seorang lelaki yang menyalakan api. Lalu, bila api itu telah menerangi kawasan sekitarnya, serangga-serangga dan hewan melata yang tertarik dengan api mulai menuju kepadanya (api tersebut).
Kemudian, lelaki itu pun menarik serangga-serangga itu (supaya tidak terjerumus ke dalam api), sedang serangga-serangga itu terus mendahului lelaki tersebut & menyerbu ke dalam api itu. Maka akulah yang menarik pinggang kalian dari neraka saat kalian menyerbu ke dalamnya." (HR Bukhari)
Ulama Al-Jurjani menyampaikan, syafaat adalah upaya membebaskan hukuman dari seseorang kepada orang yang mendapat hukuman. Al-Asfahani juga menyampaikan bahwa syafaat adalah mengumpulkan seseorang kepada lainnya, agar bisa menolongnya dan bertanggung jawab atasnya.
Dalam sebuah riwayat hadits dikatakan, "Setiap Nabi punya doa yang mustajab. Maka setiap nabi memanfaatkan doa tersebut dengan segera, tetapi, aku lebih memilih doaku untuk memberi syafaat bagi umatku pada hari Kiamat. Hal itu insya Allah akan diperoleh bagi siapa saja dari umatku yang meninggal tidak syirik kepada Allah." (HR Muslim dari Abu Hurairah)
Syafaat juga bisa datang dari Alquran. Dasarnya sebagaimana hadits berikut, "Sesungguhnya ada satu Surah di dalam Alquran yang terdiri dari 30 ayat, yang bisa memberi syafaat kepada seseorang sehingga ia diampuni dosanya. Itulah Surah Al-Mulk." (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah)
Sumber: