IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Pihak berwajib Arab Saudi terus melakukan tindakan tegas bagi pihak-pihak yang berpotensi melakukan kejahatan. Terbaru, polisi wilayah Riyadh menangkap delapan ekspatriat yang mempromosikan kampanye umrah palsu, untuk tujuan penipuan.
Polisi menyebut delapan ekspatriat tersebut terungkap sebagai pelanggar sistem residensi (iqama), undang-undang perburuhan. Semuanya merupakan masyarakat Saudi dengan kebangsaan India.
Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (4/4/2023), terdakwa diketahui menggunakan empat kantor fotokopi dan percetakan sebagai markas mereka. Di lokasi tersebut, mereka melakukan kampanye umrah palsu.
Polisi Riyadh juga mengkonfirmasi penangkapan delapan tersangka. Semua tindakan hukum akan diambil terhadap mereka dan segera dilimpahkan ke Kejaksaan.
Saat ini Kerajaan Saudi tengah bersiap menyambut jamaah umrah dari seluruh dunia di bulan Ramadhan. Ibadah umrah di bulan suci ini disebut-sebut merupakan musim puncak umrah selama satu tahun.
Di awal Ramadhan ini, Saudi telah menerima hampir 7,4 juta jamaah. "Arab Saudi menerima hampir 7,4 juta jamaah umrah dalam delapan hari pertama Ramadan, " kata Direktur Jenderal Statistik Masjidil Haram di Makkah, Issa Al-Hudhali.
Pihak berwenang dan badan amal di Arab Saudi sebelumnya telah mengumumkan berbagai program dan inisiatif, dalam rangka melayani dan menyambut jamaah umrah yang datang selama bulan Ramadan. Petugas dan relawan akan disiapkan untuk membantu membimbing para peziarah.
Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci meluncurkan inisiatif yang disebut 'Ask Me' pada Kamis (30/3/2023) lalu. Layanan ini disiapkan untuk memandu pexiarah dan memberi tahu mereka tentang zona yang ditujukan untuk beribadah.
Program Ramadhan di perpustakaan Masjidil Haram juga telah diluncurkan. Di dalamnya mencakup pertemuan dan seminar ilmiah dan budaya.
Minggu lalu, Masjidil Haram meluncurkan skema penyambutan baru yang dijalankan oleh urusan media dan agen pameran wanita, untuk jamaah umrah yang tiba dari luar negeri. Peziarah akan disambut oleh petugas di stasiun kereta Haramain dan bandara di Jeddah.
“Para peziarah disambut di stasiun kereta yang telah ditetapkan dan membagikan hadiah, untuk membantu mereka melakukan ibadah dengan mudah,” kata salah satu tim, Nada Al Malki.
Sumber: