Selasa 11 Apr 2023 18:50 WIB

Petugas Haji Harus Memahami Semua Hal tentang Jamaah Lansia

PPIH harus memastikan jamaah haji lansia dapat semua akses pelayanan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi petugas haji.
Foto: Republika/ali yusuf
Ilustrasi petugas haji.

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Dalam rangkaian acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Tugas dan Fungsi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, petugas haji diminta untuk memahami berbagai hal tentang jamaah haji lansia. Sebab penyelenggaraan ibadah haji tahun ini Kementerian Agama (Kemenag) mengangkat tagline “Haji Ramah Lansia.”

Vita Priantina Dewi dari Centre for Ageing Studies Universitas Indonesia (CAS UI) menjelaskan, Indonesia termasuk negara yang mengalami penuaan penduduk. Artinya usia harapan hidup semakin panjang.

Baca Juga

"Rerata 69,7 tahun untuk laki-laki dan usia perempuan hingga 73,5 tahun," kata Vita saat Bimtek Teknis dan Fungsi PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Ahad (9/4/2023).

Vita mengatakan, PPIH harus memastikan jamaah haji lansia dapat semua akses selama menjalankan prosesi ibadah haji. Petugas haji juga harus memahami karakteristik lansia, mengenali masalah-masalah lansia, dan harus cakap menggunakan alat bantu bagi lansia.

PPIH harus memahami hal-hal teknis seperti cara berkomunikasi dan melayani jamaah lansia yang perlu penanganan khusus. Sebab pada usia lansia, terjadi kemunduran dan berkurangnya fungsi organ tubuh serta mental.

"Saat melayani, posisi kita tidak boleh jongkok, posisi harus sejajar, karena lansia yang dilihat adalah gerakan mulut kita," ujar Vita.

Peserta Bimtek Tugas dan Fungsi PPIH Arab Saudi juga mendapat materi tentang bagaimana cara berkomunikasi terhadap lansia harus benar-benar efektif dan dalam kondisi yang tenang serta sabar.

"Petugas harus tahu cara efektif. Kita jangan tegang, rileks, karena kalau tegang, lansia ikut stres. Ekspresi santai, kontak mata usahakan interaksi pada level pandangan. Jika berbicara pelan tidak dengar, dan jika kita meninggikan suara dikira kita malah marah, anggap mereka seperti orang tua sendiri," jelas Vita.

Psikolog dari CAS UI, Dini P Daengsari menekankan agar PPIH mengenal jamaah lansia secara lebih mendalam. Sebab lansia sebenarnya lebih bisa memahami usia di bawahnya. "Karena dia sudah melewatinya, mereka sudah melewati masa pra lansia, sebetulnya demikian," kata Dini.

Ia mengingatkan, para petugas haji juga saat melayani jamaah lansia diharapkan mampu memahami kondisi jamaah lansia yang secara umum telah mengalami perubahan secara psikis. Sebab, mereka cenderung mudah emosi, cemas, kesal, khawatir, tersinggung serta ada perubahan dalam hubungan sosial.

"Mereka (jamaah haji lansia) ini bisa mudah konflik, suka menarik diri dan pasif," ujar Dini.

Selain itu, ia menambahkan, para petugas harus mengenali secara umum Demensia Alzheimer, seperti gangguan daya ingat, sulit fokus, menaruh barang tidak pada tempatnya, salah membuat keputusan serta perubahan-perubahan perilaku dan kepribadian mereka. Panitia bisa berisiko disalah-salahkan, namun harus tetap sabar, jangan memasukan dalam hati, ini sangat penting.

"Selain itu, petugas haji harus mengenali sumber stres lansia, memahami sumber stres yang membuat lansia itu stres, lalu bagaimana cara mengelola stres mereka. Maka kita harus tetap untuk selalu ikhlas, harus berfikir positif, itu kuncinya," jelas Dini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement