IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Kerajaan Arab Saudi meningkatkan operasi penyelundupan barang haram narkotika dan berhasil meringkus puluhan penyelundup. Untuk mencegah penyebarannya, khutbah Jumat di masjid-masjid pun juga turut menyampaikan tentang bahaya narkoba.
Kampanye anti-narkoba Arab Saudi telah mencatat sejumlah keberhasilan dalam beberapa hari terakhir. Pada Sabtu (6/5/2023) kemarin, otoritas Saudi berhasil menangkap 25 orang dalam penggerebekan dan operasi anti-narkoba yang menargetkan penyelundup di berbagai wilayah di seluruh Kerajaan.
Dilansir Arabnews Ahad (7/5/2023), enam warga Pakistan di Jeddah ditahan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Narkotika menyusul upaya penyelundupan narkoba methamphetamine, yang dikenal sebagai "sabu", serta sejumlah uang.
Direktorat Jenderal Pengendalian Narkotika juga menangkap enam orang lainnya di Badr di Kegubernuran Madinah sehubungan dengan upaya penyelundupan 50.530 tablet amfetamin dan 1,4 kilogram ganja. Sejumlah besar uang juga disita.
Juru bicara Direktorat Jenderal Keamanan Publik, Sami Al-Shwerikh mengatakan, tujuh orang ditangkap dalam penggerebekan di sebuah rumah di Al-Muzahimiyah di Riyadh. Mereka yang ditahan termasuk tiga warga negara Mesir, Suriah dan Bangladesh, dua warga negara Yaman dan dua warga negara Saudi. Lebih dari 1,2 juta tablet amfetamin ditemukan tersembunyi di dalam panel kaca di properti tersebut.
Patroli keamanan di wilayah Asir juga menangkap seorang warga dan pelanggar perbatasan Yaman atas upaya penyelundupan khat tanaman narkotika di kegubernuran Sarat Abidah. Polisi Madinah menangkap seorang warga di Kegubernuran Khyber karena menyelundupkan amfetamin dan ganja, dan juga menyita senjata api, amunisi, dan sejumlah uang.
Selain itu, Patroli Penjaga Perbatasan di Kegubernuran Al-Ardah di wilayah Jazan menangkap tiga warga Yaman karena melanggar keamanan perbatasan dan berusaha menyelundupkan daun tanaman khat.
Menteri Dalam Negeri Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Saud Naif mengatakan dalam sebuah tweet pada minggu lalu: "Pukulan demi pukulan, pengedar narkoba dan penyelundup, dan mereka yang menargetkan masyarakat kita dan tanah air kita, tidak akan melarikan diri."
Kerajaan Arab Saudi menyoroti ancaman yang ditimbulkan oleh operasi narkoba dengan menyebarkan informasi tentang kasus, ukuran dan jenis penyitaan, dan metode penyelundupan. Khutbah di masjid-masjid di seluruh Kerajaan pada Jumat (6/5/2023) kemarin juga didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba di kalangan tua dan muda.
Tidak hanya itu, otoritas keamanan Saudi telah mendesak warga dan penduduk untuk melaporkan setiap kegiatan yang berkaitan dengan penyelundupan atau kampanye narkoba dengan menelepon 911 di wilayah Makkah, Riyadh dan Provinsi Timur, dan 999 di seluruh wilayah Kerajaan.