Rabu 10 May 2023 06:20 WIB

Enam Ribu Jamaah Haji Israel Berangkat ke Tanah Suci Setiap Tahun

Israel harap penerbangan langsung untuk jamaah hajinya.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Enam Ribu Jamaah Haji Israel Berangkat ke Tanah Suci Setiap Tahun. Foto: Haji (ilustrasi haji)
Foto: Reuters
Enam Ribu Jamaah Haji Israel Berangkat ke Tanah Suci Setiap Tahun. Foto: Haji (ilustrasi haji)

IHRAM.CO.ID, TEL AVIV -- Sekitar 18 persen orang Israel adalah Muslim. Ada sekitar 6.000 orang Israel melakukan haji setiap tahun.

Karena itu, Israel berharap agar Kerajaan Arab Saudi mengizinkan penerbangan langsung bagi warga Muslim Israel yang akan segera menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Israel telah mengajukan permintaan penerbangan dan sedang menunggu tanggapan Riyadh.

Baca Juga

Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen mengatakan, persoalan penerbangan langsung ke Saudi bagi warga Muslim Israel untuk melaksanakan ibadah haji masih dalam pembahasan. Dia pun tidak bisa memberi tahu seperti apa progres pembahasannya.

"Masalah ini sedang dibahas. Saya tidak bisa memberi tahu Anda apakah ada kemajuan. Tapi dengan itu, saya optimis kita bisa memajukan perdamaian dengan Arab Saudi," kata Cohen, sebagaimana dilansir di laman JNS, Senin (8/5/2023).

Persetujuan Saudi untuk penerbangan langsung dari Israel ke Saudi, yang saat ini masih dalam pertimbangan, disebut-sebut akan menjadi langkah maju lainnya dalam normalisasi hubungan antara Israel dan Saudi.

Pejabat Israel mencatat bahwa izin bisa datang pada jam kesebelas, tepat sebelum ziarah 26 Juni-1 Juli dimulai. Arab Saudi telah mengizinkan maskapai Israel untuk terbang melintasi wilayahnya sejak Juli 2022.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS di Yerusalem menolak mengomentari masalah tersebut. Saat ini, orang Arab Israel yang menunaikan ibadah haji tidak bisa berangkat langsung ke Saudi melalui penerbangan udara.

Mereka harus melakukan perjalanan melalui negara ketiga seperti Yordania untuk sampai ke Arab Saudi. Hal tersebut menimbulkan biaya tambahan baik untuk perjalanan keluar maupun pulang.

Sebelumnya, mantan Perdana Menteri Israel, Yair Lapid mengatakan, pada prinsipnya dia telah mendapatkan persetujuan Riyadh untuk penerbangan tersebut. Pejabat administrasi Biden juga memperkirakan, penerbangan semacam itu akan diatur.

Namun, dengan ketegangan hubungan AS-Saudi, hingga saat ini belum ada konfirmasi dari Riyadh. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berulang kali menyuarakan harapan untuk mencapai kesepakatan damai bersejarah dengan Arab Saudi.

Juli 2022 lalu, Esawi Freij, yang saat itu menjabat Menteri Kerja Sama Regional Israel, mengatakan pihaknya telah berupaya agar Muslim Israel bisa melakukan penerbangan langsung ke Jeddah untuk melakukan ibadah haji.

"Saya ingin melihat hari ketika saya dapat berangkat dari Ben-Gurion (bandara dekat Tel Aviv) ke Jeddah untuk memenuhi kewajiban agama saya haji ke Makkah," kata Freij yang merupakan seorang anggota minoritas Muslim Israel.

Selama ini Arab Saudi telah lama menerima jamaah haji dari Israel, tetapi mereka harus melakukan perjalanan melalui negara ketiga. Itu berakhir dengan biaya sekitar 11.500 dolar AS untuk tinggal selama sepekan. Adapun jamaah haji dari negara-negara Arab tetangga membayar sekitar setengahnya di bawah itu.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement