IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama (Kemenag) Faisal berharap jangan ada jamaah haji yang dirugikan karena ada trouble system di Bank Syariah Indonesia (BSI).
Sebagaimana diketahui, pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 1444 H/2023 yang ditutup pada 5 Mei 2023 diperpanjang hingga 12 Mei 2023. Banyak jamaah haji yang melakukan pelunasan bipih lewat BSI.
Faisal mengatakan, sudah mendapatkan beberapa informasi dari lapangan bahwa ada sejumlah jamaah haji yang belum bisa melakukan pelunasan bipih melalui BSI karena ada kendala di sistem BSI, tapi sudah minta ke beberapa Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag untuk aktif menjemput bola, guna memastikan jamaah haji yang memang mau berangkat haji, tapi terkendala dan belum bisa melunasi karena terhambat sistem BSI yang sedang bermasalah. Maka Kanwil Kemenag harus mengambil jalan keluarnya.
"Hari ini tanggal 11, pelunasan terakhir tanggal 12 besok. Jadi, besok tanggal 12 kalau kita lihat masih ada jamaah haji belum bisa melunasi setorannya karena ada kendala di jaringan BSI saya nanti akan mengusulkan kepada teman teman supaya dilakukan langkah jalan keluar, agar jamaah haji jangan sampai dirugikan karena ada sistem yang error."
"Kita harapkan jamaah haji jangan sampai dirugikan karena ada trouble sistem di BSI," kata Faisal kepada Republika di Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Faisal juga menyampaikan, belum bisa mengatakan pelunasan Bipih diperpanjang pada 12 Mei 2023. Besok akan dilihat dulu bagaimana situasi dan kondisinya, apakah perlu diperpanjang atau tidak.
"Prinsipnya jamaah haji yang seharusnya berangkat tahun ini tidak akan kita rugikan karena ada persoalan kendala teknis di lapangan," ujar Faisal.
Menurutnya, sudah mulai ada proses perbaikan di BSI. Mungkin jamaah haji pada 12 Mei 2023 sudah lunas semua membayar Bipih sehingga tidak perlu lagi diperpanjang.
Sebelumnya, BSI menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang dialami nasabah dalam mengakses layanan BSI sekaligus menegaskan komitmen untuk menjaga keamanan dana dan data milik nasabah.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pihaknya terus melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman. Hingga kini, proses normalisasi layanan telah dilakukan dengan baik.
"Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023. Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” kata Hery dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (10/5/2023).