IHRAM.CO.ID, KHARTUM -- Dewan Islam Sudan Selatan telah mengumumkan dimulainya periode pendaftaran haji bagi warga negara dan penduduk di negara tersebut.
Adapun Haji merupakan ziarah keagamaan tahunan ke Mekkah yang dilakukan setiap tahun oleh jutaan Muslim dari seluruh dunia. Haji tahun ini terjadi sekitar 26 Juni 2023 hingga 1 Juli 2023. Sementara itu, umrah merupakan ziarah yang dapat diselesaikan kapan saja sepanjang tahun. Haji adalah rukun kelima dan manifestasi iman serta persatuan Islam yang paling signifikan di dunia.
Sekretaris Jenderal Dewan Islam Sudan Selatan dan Kepala Biro Urusan Haji, Sheikh Abdallah Baraj mengatakan, bahwa periode pendaftaran haji dan umrah telah dimulai. Hal ini dia sampaikan pada konferensi pers di Juba pada Jumat (12/5/2023).
Menurut Sheikh Baraj, Kerajaan Arab Saudi telah memberikan 1.360 kesempatan kepada seluruh Muslim di Sudan Selatan. “Peran kami sebagai Dewan Islam adalah memfasilitasi proses bagi mereka yang berkepentingan. Warga negara dan penduduk berhak untuk melamar,” kata Sheikh Baraj, dilansir dari laman Radio Tamajuz pada Senin (15/5/2023)
“Kesempatan pendaftaran dibuka selama satu bulan dari pagi hingga pukul 16.00, sehingga bagi yang memiliki kemampuan finansial dan berminat dapat datang untuk mendaftar dan membayar biayanya,” lanjutnya.
Dia mengatakan, Setiap orang yang tertarik diharapkan membayar 5.700 dolar Amerika Serikat (AS).
“5.700 dolar AS akan membiayai perjalanan Anda dan biaya lainnya sampai Anda kembali ke Sudan Selatan. Kami menghimbau bagi yang berminat untuk segera mendaftar di kantor kami. Kami siap memproses visa dan mengerjakan persyaratan lain untuk haji, dan kami siap menjawab pertanyaan Anda kapan saja,” paparnya.
Sekretaris jenderal dewan mengatakan mereka belum menerima sponsor pemerintah untuk haji tahun ini.
"Jika Presiden memutuskan untuk mensponsori beberapa Muslim, itu sangat baik, tetapi kami belum menerima sesuatu dari kantor presiden. Semua negara bagian memiliki kantor dewan Islam, sehingga mereka yang tertarik dapat pergi dan mendaftar di sana, dan prioritas akan diberikan kepada warga Sudan Selatan,” kata Sheikh Baraj.
Menurut penelitian terbaru, mayoritas orang Sudan Selatan mengikuti agama Kristen atau agama tradisional, tetapi diperkirakan enam persen dari populasi adalah Muslim.