IHRAM.CO.ID, JAKARTA --Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memberikan pembekalan bagi para juru masak pada 21 dapur penyedia katering jemaah di Madinah. Pelatihan berlangsung dua hari, 18 - 19 Mei 2023.
Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid mengingatkan bahwa kuota jemaah haji tahun ini kembali normal dan 30 persen di antaranya lanjut usia. Sehingga para juru masak diminta untuk mempersiapkan diri dalam memberikan layanan katering untuk jamaah.
"Juru masak harus memperhatikan pengolahan menu yang mengandung santan yang memiliki potensi terjadinya kerusakan lebih cepat," ujar Subhan Cholid di Madinah, Kamis (18/5/2023).
"Pada saat persiapan produksi, juru masak harus memperhitungkan waktu yang tepat dengan jumlah produksi makanan. Perhitungan kapasitas dapur dengan jumlah produksi," katanya melanjutkan.
Tahun ini, setiap perusahaan/dapur akan melayani tiga kali makan jamaah haji (pagi, siang, dan malam). Karena itu, Subhan minta agar setiap perusahaan memperhatikan SDM dapur, terutama juru masak.
"Untuk mengurangi tingkat kelelahan juru masak dan kualitas produksi, sebaiknya jadwal pembagian kerja shift terpisah, satu juru masak bertanggung jawab pada waktu produksi layanan makan," kata Subhan.
"Juru masak juga agar memperhatikan ketepatan gramasi dan waktu distribusi dengan citra rasa Indonesia," katanya.
Hal lain yang ditekankan Subhan adalah pentingnya memperhatikan kebersihan, keamanan dan keselamatan kerja pada saat proses produksi. Menurut dia, pada 2022, terdapat dapur yang mengalami kebocoran selang gas yang mengakibatkan cedera juru masak/chef sehingga menghambat proses produksi. "Pengalaman tahun lalu harus jadi pelajaran agar tidak terulang," katanya.
Sebelumnya, Kepala Daker Madinah Zaenal Muttaqin melaporkan bahwa tahun ini jamaah haji Indonesia akan ditempatkan di wilayah Markaziah Madinah (Ring 1 sekitar Masjid Nabawi) dan tersebar di 77 hotel.
Zaenal, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa pembekalan juru masak diperlukan untuk menyamakan persepsi terkait menu yang akan disajikan kepada jamaah haji Indonesia. Sejumlah materi pelatihan diberikan, antara lain: a) hygienetas, sanitasi, dan security food; b) Food Proses (Thawing, Cutting Method, Cooking Method, Packing, heater dan distribusi); c) Bahan Baku (Penyimpanan dan Expired Data); d) Menu dan resep; e) Point penilaian pelayanan konsumsi (Daker dan Sektor); dan f) Point penilaian sanitasi lingkungan dan keselamatan makanan
"Penguatan juru masak/chef juga untuk memastikan agar mereka dapat mengolah makanan sesuai dengan menu yang telah ditentukan. Serta mengutamakan kebersihan, keamanan, dan ketahanan pangan," sebutnya.