IHRAM.CO.ID, Oleh Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi
MADINAH -- Seorang nenek asal Grobongan, Jawa Tengah tampak kebingungan. Bolak-balik ia bangun dari tempat duduknya di lobi Hotel Abraj Tabah, Madinah. Dari identitas gelang diketahui nama perempuan lanjut usia itu adalah Marsini Markim Tohir.
Ekspresi bingung, perempuan berusia 78 tahun ini direspons petugas layanan haji lansia Daker Madinah dengan mengajaknya untuk duduk dan sekedar mengajak ngobrol. Kepada petugas berulang kali, ia ingin pulang ke rumah mau mandi dan bersiap untuk berangkat haji.
"Aku mau pulang, mandi, dan berangkat haji," ujar Marsini.
Saat ditanya petugas di mana rombongannya, Marsini tampak bingung. Petugas pun mengupayakan menemukan teman-teman sekamar jamaah haji Kloter 1 Embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC-1) yang baru tiba di Madinah, Rabu (24/5/2023) pagi tadi
"Aku mau pulang," kata Marsini kepada petugas.
Lagi-lagi petugas mengajaknya sekedar berbincang agar sang nenek yang tidak diketahui pendampingnya ini tetap tenang. Petugas lalu membawakan camilan dan makanan agar si nenek merasa nyaman.
Apa yang dialami Marsini ini diduga alami demensia atau pikun. Kondisi ini banyak dialami sebagian jamaah yang berusia lanjut.
Yuminah Rohmatullah, petugas haji layanan lansia Sektor 2 Daerah Kerja (Daker) Madinah mengatakan Marsini harus diupayakan tetap di tempat dengan diajak mengobrol, supaya tidak pergi sendiri.
Yuminah mengatakan dalam penyisiran pertama setelah kedatangan Kloter SOC-1 di hotel, pihaknya mengidentifikasi sedikitnya tujuh orang masuk golongan berkebutuhan khusus. Ada yang pikun seperti Marsini, ada yang menderita stroke, dan lainnya yang membuat mereka memerlukan pendamping.
"Tapi ini baru penyisiran awal. Nanti bisa saja bertambah karena jumlah lansia di kloter ini ada 120 orang, yang tertua usianya 86 tahun," papar Yuminah.
Ia mengingatkan itu baru untuk kategori lansia. Di kelompok usia lainnya juga ada golongan jamaah risiko tinggi yang mungkin berbutuhan khusus sehingga memerlukan pendampingan.