IHRAM.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika.co.id Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi
MADINAH -- Pada 1 Juni mendatang, sebanyak lima kloter jamaah haji Indonesia mulai bergerak dari Madinah Menuju Makkah. Pada fase ini, jamaah haji Indonesia rentan kelelahan apabila tidak menyiasati waktu istirahat.
Petugas Layanan Lansia Tejo Kanto mengatakan keberangkatan dari Madinah menuju Makkah akan memakan waktu enam jam. Sementara, jamaah juga akan mengambil miqat di Masjid Bir Ali (Rukun Makani). Artinya, jamaah rentan kelelahan apabila sedari awal sebelum keberangkatan tidak cukup istirahat.
"Cuaca terik dan menyengat, jamaah benar-benar harus mengatur pola istirahat dan ibadah juga diselingi pola makan dan banyak minum air," kata dia saat berbincang, Ahad (28/5/2023).
Untuk itu, Dokter Tejo menyarankan jamaah haji mengonsumsi oralit sebagai upaya mencegah dehidrasi. Kemudiaan, manfaatkan waktu yang ada selama di perjalanan untuk beristirahat.
"Sempatkan istirahat," kata dia.
Bagi jamaah dengan penyakit bawaan juga harus diperhatikan manajemen pengobatannya dengan minum obat sesuai dengan jadwalnya, banyak makan buah dan air putih. "Intinya jamaah harus fit harus sehat, banyak minum," kata dia.
Gelombang pertama jamaah haji Indonesia yang diberangkatkan dari Madinah menuju Makkah dijadwalkan pada 1 Juni mendatang. Keberangkatan dibagi dua waktu keberangkatan yakni pada pukul 14.00 Waktu Arab Saudi (WAS) ada tiga kloter dan pukul 16.00 WAS ada dua kloter.
Ada lima kloter yang diberangkatkan dengan jumlah 1.899 jamaah dari Jakarta-Pondok Gede (JKG-1), Aceh (BTJ-1) Makassar (UPG-1), Solo (SOC-1), dan BTA (Batam-1).