IHRAM.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika.co.id Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi
MADINAH -- Ketua Seksi Khusus Bir Ali Aruji Mawatu berharap jamaah haji Indonesia tidak memaksakan diri turun dari bus untuk melaksanakan sholat sunnah saat mengambil miqat di Bir Ali. Jamaah, utamanya lansia, dinilai perlu mempertimbangkan cuaca panas dan durasi yang pendek saat mengambil miqat di Bir Ali yakni 30 menit
"Evaluasinya, banyak jamaah memilih turun melaksanakan sholat, termasuk lansia. Padahal jamaah tidak perlu memaksakan," kata dia, Jumat (2/6/2023).
Akibat banyak jamaah yang memilih turun, ada bus yang akhirnya berada di Bir Ali hingga satu jam. Aruji mengakui tak bisa melarang jamaah untuk turun. Karenanya, sosialiasi akan terus dilakukan kepada jamaah agar tidak memaksakan diri turun dari bus.
"Kami ingatkan pelaksanaan sholat itu sifatnya sunnah, yang rukun justru niatnya. Ini akan terus kita sampaikan," katanya.
Sebagai langkah antisipasi lainnya, Aruji mensiagakan para petugas untuk membantu jamaah yang membutuhkan. Selain itu, sejumlah kursi roda juga disiapkan.
"Sempat khawatir akan kurang, alhamdulillah ada jamaah yang memang sejak awal sudah membawa kursi roda," ujarnya.
Sebanyak 23 kloter dengan total jamaah 8.989 orang telah mengambil miqat di Bir Ali. Pada Sabtu, ada 16 kloter dijadwalkan berangkat menuju Bir Ali dengan slot pukul 06.00 WAS, 08.00 WAS, 12.00 WAS, 14.00 WAS, dan 16.00 WAS.
Pada hari kedua, Jumat (2/6/2023), sebanyak 7.092 jamaah haji dari 18 kelompok terbang (kloter) didorong ke Makkah untuk umroh. Mereka adalah jamaah haji yang telah tinggal di Madinah selama sembilan hari untuk melaksanakan ibadah arbain di Masjid Nabawi dan berziarah ke tempat-tempat bersejarah di Kota Nabi.
Berdasarkan data rencana keberangkatan jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah (gelombang I), 18 kloter tersebut diberangkatkan secara bertahap dari hotelnya mulai pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS) hingga 16.00 WAS.