IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) secara bertahap akan mengevakuasi jamaah haji yang sakit secata bertahap menuju Makkah. Evakuasi akan dilakukan hingga rombongan jamaah haji terakhir tiba di Madinah.
"Pada 9 Juni (hari Jumat) nanti kami akan mulai mengevakuasi jamaah yang sakit baik yang dirawat di RSAS maupun KKHI Madinah yang tidak bisa bergabung di kloternya," ujar Kasi Kesehatan PPIH Daker Madinah Thafsin Al Farizi, Ahad (4/6/2023).
Evakuasi ini, kata Al Farizi dilakukan sampai jamaah terakhir tiba di Madinah pada 16 Juni. Sehingga tidak ada lagi jamaah haji lagi yang tertinggal di Madinah.
"Proses tanggal 9 Juni nanti kita akan melakukan sweeping ya, jamaah-jamaah yang masih dirawat. Kami akan lihat apakah jamaah transportable untuk dievakuasi ke Makkah. Sebab haji ini ada wukuf di Arafah maka kita upayakan seluruh jamaah haji ada di Arafah," katanya.
Al Farizi menyebut, pemindahan jamaah sakit ke Makkah dilakukan secara bertahap atau dicicil mengingat moda transportasi yang dimiliki terbatas. "Kalau tidak dicicil maka akan terjadi penumpukan pasien. Karena mobil ambulans yang kita miliki terbatas," ucapnya.
Data terakhir KKHI mencatatpada 24 Mei sampai 1 Juni 2023 total 77 jamaah yang dirawat. Rinciannya, 50 pasien dirawat di KKHl dan 27 orang di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga kini jumlaah jamaah yang telah diberangkatkan dari Makkah ke Madinah sudah mencapai 15.268 orang.
Rinciannya, pergeseran pertama pada Kamis 1 Juni sebanyak 1.899 jamaah, kemudian pada 2 Juni sebanyak 7.092 jemaah. Sedangkan, pada 3 Juni sebanyak 6.277 jamaah.