IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Sebagai bentuk persiapan ibadah haji yang akan berlangsung akhir Juni ini, Kerajaan Saudi terus mengupayakan peningkatan layanan di berbagai sektor. Otoritas Umum Jalan Arab Saudi telah menyelesaikan langkah-langkah keselamatan dan pemeliharaan untuk memastikan kesiapan jaringan jalan yang luas.
Kerajaan Saudi membanggakan infrastruktur jalan yang signifikan, peringkat pertama di dunia dalam hal konektivitas jaringan jalan menurut Bank Dunia. Jaringan ini memainkan peran penting dalam memfasilitasi pergerakan jamaah haji dan meningkatkan interkonektivitas tempat-tempat suci.
Selama beberapa bulan terakhir, otoritas telah melakukan pekerjaan pemeliharaan di lebih dari 7.000 Km jalan. Hal ini dilakukan sembari menerapkan teknologi mutakhir dan mensurvei rute ke tempat suci dari 11 pelabuhan perbatasan.
Dilansir di Gulf News, Senin (5/6/2023), salah satu upaya yang dilakukan dalam persiapan jalur transportasi darat ini adalah menghilangkan lebih dari 40 ribu meter kubik bukit pasir di pinggir jalan.
Selain pekerjaan pemeliharaan tersebut, pihak berwenang juga telah memasang penghalang beton dan logam di sepanjang 9.000 Km jalan. Mereka juga mengecat ulang permukaan jalan di sekitar 600 Km dari rute tersebut.
Tidak berhenti di situ, otoritas terkait juga telah memasang lebih dari 2.400 rambu keselamatan dan peringatan, serta mengaspal jalan sepanjang 5.000 Km menuju ke tempat-tempat suci.
Untuk lebih menjamin keselamatan dan kelancaran perjalanan tiap jamaah haji, lebih dari 300 pemantau telah dikerahkan di jalan-jalan tersebut. Banyak tim lapangan dan darurat juga telah ditempatkan di seluruh jaringan jalan, tersedia selama 24 jam, tujuh kali seminggu.
Ibadah haji yang merupakan salah satu dari lima kewajiban Islam, diperkirakan akan terjadi pada minggu terakhir bulan ini. Muslim yang secara fisik dan finansial mampu melakukan haji, harus menunaikannya setidaknya sekali seumur hidup.
Sebelumnya, Arab Saudi telah mengumumkan tidak akan ada batasan jumlah jamaah haji dari seluruh dunia untuk musim haji ini. Keputusan tersebut membalikkan pembatasan sebelumnya, yang dipicu oleh pandemi global.