IHRAM.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika.co.id Fuji Eka Permana dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH -- Cuaca di Makkah sangat panas, jamaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melakukan umroh berulang kali secara berlebihan. Jamaah haji juga diberi tahu bahwa sholat lima waktu di pemondokan atau hotel pahalanya sama dengan di Masjidil Haram.
Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah KH Zulkarnain Nasution mengatakan jamaah haji diimbau tidak melakukan umroh berulang kali sampai nanti selesai puncak ibadah haji. Sebab, saat ini udara di Makkah sangat panas sekali.
"Jamaah haji yang kesehatannya kurang baik diimbau untuk sholat di hotel saja. Bagi yang ingin sholat di Masjidil Haram lihat dulu situasi cuaca di luar, usahakan ambil waktu sholat Subuh, Magrib, dan Isya," kata Kiai Zulkarnain saat diwawancarai Republika di Kantor Daker Makkah, Senin (5/6/2023).
Ia mengingatkan, karena cuaca panas, maka sholat Zhuhur dan Ashar usahakan di sekitar hotel saja atau di mushola dan masjid yang telah disiapkan di hotel tempat jamaah haji menginap. Konsultan Ibadah untuk Jamaah Haji Indonesia di Daker Makkah KH Ahmad Kartono mengatakan, jamaah haji yang sehat dipersilakan melakukan umroh berulang kali tapi tetap memperhatikan kesehatan fisiknya.
Karena ibadah haji sebagian besar adalah ibadah badaniyah. Sehingga bagi yang kurang sehat fisiknya, sakit, lansia dan disabilitas justru sebaiknya tidak melakukan umroh berulang kali. Bagi jamaah haji lansia, sakit dan disabilitas dianjurkan untuk sholat lima waktu di pemondokan dan hotel atau masjid terdekat.
"Siapun sholat di wilayah Makkah pahalanya sama dengan di Masjidil Haram," ujar Kiai Kartono.
Kiai Kartono menjelaskan, dalam salah satu hadits dari Ibnu Abbas menyatakan bahwa Tanah Haram (Tanah Suci) Makkah seluruhnya hukumnya seperti Masjidil Haram. Imam Suyuti dalam kitab yang ditulisnya mengatakan bahwa sesungguhnya yang dilipatgandakan pahala sekali sholat jadi setara 100 ribu kali sholat, maksudnya bukan hanya ketika sholat di Masjidil Haram, tapi berlaku untuk seluruh Tanah Haram Makkah.
"Maka bagi jamaah haji yang sakit, disabilitas, lansia, sudah tepat untuk menjaga kesehatannya untuk sholat di hotel karena pahalanya sama dengan sholat di Masjidil Haram," jelas Kiai Kartono.