IHRAM.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika.co.id Fuji Eka Permana dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH -- Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah, KH Zulkarnain Nasution menyampaikan jamaah haji semakin banyak yang telah sampai di Makkah, Arab Saudi. Sekitar 10 persen dari jumlah kuota jamaah haji sudah bergeser dari Madinah ke Arab Saudi.
"Maka diharapkan semua petugas haji semua layanan mampu berfungsi sebagai pembimbing ibadah haji. Dikarenakan tujuan utama jamaah haji ke Makkah ini adalah untuk beribadah haji," kata Kiai Zulkarnain di Makkah, Selasa (6/6/2023)
Kiai Zulkarnain mengatakan, petugas haji diharapkan terus memperdalam ilmu manasik haji agar dapat melayani jamaah haji sesuai dengan ketentuan syariat dan ketetapan Kementerian Agama (Kemenag). Jangan sampai kita mendengar ada petugas yang menghindar ketika jamaah haji mengharapkan pertolongan petugas, terkhusus dalam layanan ibadah.
"Diharapkan juga kepada petugas haji di saat kedatangan jamaah di hotel-hotel mengimbau kepada jamaah haji terutama ketua rombongan dan ketua regu jangan terburu-buru untuk thawaf ke Masjidil Haram, pastikan jamaah cukup istirahat dan tidak dalam keadaan perut kosong," ujar Kiai Zulkarnain.
Ia menegaskan, usahakan jamaah haji berangkat thawaf minimal empat jam setelah kedatangan dan menghindari thawaf di saat siang hari. Diimbau juga bagi kepala rombongan dan ketua regu mendahulukan thawaf ke haram bagi jamaah haji yang sehat-sehat dulu baru kemudian jamaah lansia dan jamaah yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
"Syukur-syukur setelah jamaah haji menyelesaikan thawafnya bagi jamaah sehat yang kuat fisiknya kemudian dapat membantu melayani thawaf jamaah haji lansia dan jamaah yang memerlukan perhatian khusus," jelas Kiai Zulkarnain.
Jamaah haji Indonesia diimbau dapat memanajemen waktu dan tenaga selama di Madinah dan Makkah sebelum puncak haji. Jangan sampai beribadah secara berlebihan hingga membuat kelelahan, kemudian rawan sakit. Untuk itu, jamaah haji diingatkan agar pandai menjaga kesehatan.
Di samping itu, jamaah haji yang fisiknya lemah, lansia, sakit dan disabilitas diimbau melaksanakan sholat lima waktu di hotel saja. Jangan memaksakan diri setiap saat sholat di Masjidil Haram agar tidak kelelahan dan tidak sakit.