Selasa 06 Jun 2023 19:12 WIB

Jamaah Haji Ibadah Sunnahnya Selama di Makkah Madinah Terkendala Kesehatan, Ini Hukumnya

Niat baik beribadah selama menunaikan haji sudah dicatat amal kebaikan.

Red: Nashih Nashrullah
Suasana sholat Jumat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Jumat (26/5/2023). Tampak calon jamaah haji Indonesia di antara jamaah negara lain.
Foto: Republika/Agung Sasongko
Suasana sholat Jumat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Jumat (26/5/2023). Tampak calon jamaah haji Indonesia di antara jamaah negara lain.

Oleh : Agung Sasongko, reporter Republika TV dari Madinah, Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, MADINAH – Klinik Kesehatan Haji Indonesia mencatat pada 24 Mei sampai 1 Juni 2023 total 77 jamaah yang dirawat. 

Perinciannya, 50 pasien dirawat di KKHl dan 27 orang di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Konsultan Ibadah PPIH Arab Saudi, KH Wazir Ali, mengatakan jamaah yang alami sakit diminta fokus untuk kesembuhannya.  

Baca Juga

"Sebuah kewajiban menjaga jiwa. Ibadah sunnah kan sifatnya sunnah (Arbain, Red). Untuk konteks jamaah yang sakit dan risti yang wajib adalah menjaga jiwa agar tidak terpuruk karena sakit, kecapaian dan lain sebagainya," papar Pengasuh Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang ini di Madinah, Ahad (4/6/2023).

Misalnya, ada jamaah lansia dan risti telah membulatkan tekad berniat, "Seandainya aku sehat dan kuat, saya akan melaksanakannya selayaknya orang normal, orang biasa." Itu sudah dicatat kebaikan dengan pahala penuh, ujarnya seraya mengutip hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut ini: 

عن ابن عباس رضى الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم فيما يرويه عن ربه قال : إن الله كتب كتب الحسنات والسيئات ثم بين ذلك، فمن هم بحسنة فلم يعملها كتبها الله له عنده حسنة كاملة فإن هم بها وعملها كتبها الله له عنده عشر حسنات إلى سبعمائة.ضعف الى أضعاف كثيرة.

Dari Ibnu Abbas ra dari Rasulullah SAW dari Tuhannya (riwayat hadis qudsi) berkata, “Sesungguhnya Allah SWT menulis pahala kebaikan dan dosa kejelekan, lalu menjelaskannya. Barang siapa yang menyengaja kebaikan, kemudian (karena sesutu hal) tidak terlaksana, Allah SWT masih menulis pahala baginya dengan amal kebaikan penuh sempurna. Jika menyengaja kebaikan dan terlaksana,maka Allah SWT menulis pahala baginya sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat, sampai berlipat lipat.” 

Kesimpulannya, kata dia, jika seseorang sudah berniat, tapi karena faktor seperti sakit atau kelelahan akhirnya niat tersebut tidak terlaksana maka menurut hadis tersebut niat itu masih dicatat sebagai ibadah yang sempurna.

"Meskipun tidak bisa melaksanakan secara sempurna dan maksimal dengan tekad dan tujuan, itupun sudah dicatat sebagai pahala," kata dia.

Sementara itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan memberikan layanan bimbingan ibadah dan pendampingan bagi jamaah sakit yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), maupun di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Madinah dan Makkah.

Baca juga: Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus: Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini

Hal tersebut disampaikan juru bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Menurut Fauzin, pendampingan yang dilakukan petugas bimbingan ibadah untuk jamaah sakit di KKHI dan RSAS antara lain melakukan rekam ibadah jamaah untuk memastikan kelanjutan dan ketuntasan ibadah, melakukan pendampingan ibadah harian, khususnya salat 5 waktu.

“Selanjutnya, memberikan motivasi dan penguatan mental spiritual agar ridha, sabar dan ikhlas dalam menjalani proses pengobatan. Bertindak sebagai rohaniwan dengan membantu upaya penyembuhan melalui doa dan bacaan-bacaan kalimah tayibah,” ujar Fauzin, Selasa (07/06/2023).  

“Pendampingan ini juga guna memberikan rasa nyaman dan tenang kepada jamaah sakit,” sambungnya.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement