Rabu 07 Jun 2023 07:02 WIB

Jamaah Haji Lansia Terkendala Bahasa, Ini Saran untuk Petugas Layanan Transportasi

Petugas diminta bersabar menghadapi para jamaah haji lansia

Red: Nashih Nashrullah
Kepala Pos Terminal Ajiad atau Jiad, Misli (kiri) di Terminal Ajiad, Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Kepala Pos Terminal Ajiad atau Jiad, Misli (kiri) di Terminal Ajiad, Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023).

Oleh : Fuji E Permana. reporter Republika.co.id dari Makkah Arab Saudi

IHRAM.CO.ID,  MAKKAH – Pada penyelenggaraan haji tahun 1444 H/ 2023 M terdapat sekitar 66 ribu  orang atau 30 persen jamaah haji lanjut usia (lansia) dari total kuota haji Indonesia. 

Biasanya jamaah haji lansia ada yang tidak bisa berbicara menggunakan bahasa Indonesia, sehingga menyulitkan petugas haji untuk komunikasi dengan mereka. 

Baca Juga

Kepala Pos Terminal Ajiad, Misli, menyampaikan, tantangan yang dihadapi petugas transportasi di Terminal Ajiad adalah saat melayani jamaah haji lansia yang tidak bisa berbahasa Indonesia sehingga petugas harus sabar komunikasi dengan jamaah haji lansia. 

"Tantangan selama di sini adalah bahasa, banyak jamaah lansia yang terkendala dengan bahasa, tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia sehingga kita harus memakai bahasa tubuh untuk menjelaskan," kata Misli saat diwawancarai Republika.co.id di Terminal Ajiad, Makkah Selasa (6/6/2023).

Misli mengatakan, memang dibutuhkan kesabaran setiap menghadapi jamaah haji, khususnya jamaah haji lansia. Saat pelatihan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta memang diajari harus sabar menghadapi jamaah haji terutama jamaah haji lansia. 

Dia menjelaskan, terkadang jamaah haji lansia diajak komunikasi selembut apapun, ada yang tidak bisa merespon karena sudah sangat tua dan tidak bisa bahasa Indonesia. 

"Menghadapi jamaah haji lansia harus sabar, kita harus bantu jamaah haji lansia, walau ada jamaah haji lansia yang tidak mau dibantu tapi kita harus dekati mereka karena sebenarnya mereka minta dibantu, ya begitulah namanya orang sepuh," ujar Misli. 

Misli sudah tiga kali menjadi kepala terminal yang melayani jamaah haji. Menurut pengalamannya, biasanya pas jamaah haji Indonesia sudah berkumpul semua di Makkah, ada saja jamaah haji yang suka marah-marah ke petugas. 

"Tapi petugas harus sabar dan tetap melayani mereka," jelas pria 52 tahun yang sudah tiga kali menjadi kepala pos terminal yang melayani jamaah haji Indonesia. 

Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan

 

Misli bersiap dan bertugas di Terminal Ajiad sejak 29 Mei 2023, beberapa hari sebelum jamaah haji Indonesia datang ke Makkah dari Madinah. 

Dia mengatakan, di Terminal Ajiad ada 20 petugas termasuk dirinya. Khusus di Terminal Ajiad saja, nanti akan ada 88 bis yang akan melayani jamaah haji Indonesia. Jadi ada sekitar 49.000 jamaah haji Indonesia yang akan lewat Terminal Ajiad.

"Sebanyak 20 orang petugas dibagi tiga shift, jadi setiap hari 8 jam bertugas, jadi kami sebagai kepala pos harus sabar, kami jarang pulang ke hotel," kata Misli. 

Terminal Ajiad akan melayani jamaah haji Indonesia asal Embarkasi Solo (SOC) dan Embarkasi Lombok (LOP). Jamaah haji dari dua embarkasi ini menempati wilayah Misfalah.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement