Rabu 07 Jun 2023 17:55 WIB

Bis Shalawat dari Hotel dan Masjidil Haram Juga Ramah Lansia, Ini Fasilitasnya

Layanan transportasi di Makkah juga mudahkan jamaah haji lansia

Red: Nashih Nashrullah
Kepala Pos Terminal Syeb Amir di Makkah, Sugandi menunjukan fasilitas bis sholawat untuk jamaah haji Indonesia yang lansia, salah satu fasilitasnya pintu bis lebih lebar dan bisa dilewati kursi roda dengan mudah, Selasa (6/6/2023).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Kepala Pos Terminal Syeb Amir di Makkah, Sugandi menunjukan fasilitas bis sholawat untuk jamaah haji Indonesia yang lansia, salah satu fasilitasnya pintu bis lebih lebar dan bisa dilewati kursi roda dengan mudah, Selasa (6/6/2023).

Oleh : Fuji E Permana. reporter Republika.co.id dari Makkah Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, MADINAH— Kementerian Agama (Kemenag) telah membuat tagline 'Haji Ramah Lansia' untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 1444 Hijriyah/ 2023 M. Tahun ini ada sekitar 66 ribu atau 30 persen jamaah haji lanjut usia (lansia) dari total kuota haji Indonesia.

 

Baca Juga

 Kepala Pos Terminal Syeb Amir, Sugandi, menyampaikan, ada beberapa perbedaan antara bis shalawat biasa dan khusus jamaah haji lansia. Pintu bis shalawat untuk jamaah haji lansia lebih lebar dan bisa dilewati kursi roda.

 

"Jadi mobil bis shalawat untuk jamaah haji lansia ini bisa turun (pijakan pada pintu masuk bis bisa turun mendekati aspal supaya kursi roda bisa naik dengan mudah ke dalam bis)," kata Sugandi saat ditemui Republika.co.id di Terminal Syeb Amir Makkah, Selasa (6/5/2023).

 

 

Sugandi menjelaskan, kursi roda bisa masuk ke dalam bis, kemudian jamaah haji lansia diangkat untuk duduk di kursi bis. Bis shalawat untuk lansia ini sangat bagus karena pijakannya bisa turun mendekati aspal, kemudian ada jalan untuk kursi roda naik ke dalam bis.

 

Dia menambahkan, bis shalawat untuk lansia juga suspensinya bagus, ia bisa menahan getaran dengan sangat baik. Sebab jamaah haji lansia daya tahan tulangnya sudah tidak kuat lagi maka bis shalawat untuk lansia ini dipilih yang suspensinya bagus.

 

"Gerakan bis shalawat untuk lansia sangat bagus, karena bis untuk lansia tidak boleh ada gerakan yang sentak-sentak dan kasar," ujar Sugandi sambil menunjukan pintu masuk bis yang bisa dilewati kursi roda.

 

Ia mengatakan, kursi bis shalawat untuk lansia juga lebih lebar dan dan luas. Serta bisa dimiringkan ke belakang untuk bersantai.

 

Untuk saat ini, dijelaskan Sugandi, sudah ada 73 bis shalawat yang beroperasi di terminal Syeb Amir. Nanti menjelang puncak musim haji akan ada sekitar 200 bis shalawat yang beroperasi di terminal Syeb Amir.

Sementara, bis shalawat untuk lansia yang bisa untuk kursi roda jumlahnya ada sekitar 20 bis. Namun tidak semua lansia naik bis shalawat khusus lansia, karena tidak semua lansia menggunakan kursi roda.

 

Sugandi juga mengatakan, petugas haji yang bertugas di terminal Syeb Amir ada 30 orang dibagi tiga shift. Jadi satu shift ada 10 petugas yang bertugas, mereka akan mengatur sekitar 200 bis shalawat di puncak musim haji nanti.

 

"Semoga kami diberikan kesehatan untuk melayani tamu Allah, melayani pak haji dan bu haji (jamaah haji)," ujar Sugandi.

 

Syukur Efendi (63 tahun) dan Wahidah (57) jamaah haji asal Balikpapan menyampaikan apresiasi terhadap layanan bis sholawat. Menurut mereka, bis sholawatnya bagus dan terasa nyaman saat ditumpangi.

 

"Walau penumpangnya baru dua oranh, kalau waktunya sudah jalan, jalan ini bis," kata Syukur di dalam bis shalawat untuk lansia.

 

Terminal Syeb Amir akan digunakan oleh jamaah haji Indonesia yang berasal dari wilayah Jarwal di antaranya Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG), Aceh (BTJ), Medan (KNO), Padang (PDG), Balik Papan (BPN).

 

Kemudian dari wilayah Raudhah di antaranya Embarkasi Solo (SOC) dan Surabaya (SOC). Serta wilayah Syisyah di antaranya Embarkasi Kertajati (KJT), Makassar (UPG), Banjarmasin (BDJ), Palembang (PLM), Batam (BTH), Surabaya (SUB). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement