Jumat 09 Jun 2023 14:47 WIB

Jamaah Haji Sakit Mulai Diberangkatkan ke Makkah

Jamaah haji yang dievakuasi paling banyak sakit jantung dan paru-paru.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji yang sedang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah melaksanakan sholat Dzuhur dari atas tempat tidur, Rabu (7/6/2023).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Jamaah haji yang sedang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah melaksanakan sholat Dzuhur dari atas tempat tidur, Rabu (7/6/2023).

IHRAM.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika.co.id Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi

MADINAH -- Penanggung jawab evakuasi KKHI Madinah Dokter Rikho Ade Putra mengatakan dua calon jamaah haji Indonesia sakit yang sebelumnya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah diberangkatkan ke Makkah untuk mengikuti rangkaian ibadah haji, Jumat pagi (9/6/2023) waktu Arab Saudi.

Baca Juga

"Evakuasi pasien sakit dengan ambulans ini dilakukan karena kelompok terbang (kloter) mereka sudah berangkat ke Makkah lebih awal," katanya.

Dua pasien yang dievakuasi, yakni pria berusia 53 tahun dari Embarkasi KNO 003 karena sakit strok dan lansia berusia 88 tahun dari Embarkasi PLM 002 yang sakit jantung dan infeksi paru.

"Ada satu pasien yang didampingi istrinya. Jadi di mobil ambulans ada satu pasien berbaring, lainnya duduk yakni satu pasien lainnya, istrinya, dan ada masing-masing satu dokter dan perawat, serta sopir," kata dokter Rikho Ade.

Dokter Rikho Ade menjelaskan sampai saat ini ada 13 pasien sakit yang perlu dievakuasi menuju Makkah dan pemberangkatan dimulai Jumat (9/6/2023) pagi waktu Arab Saudi sampai 16 Juni 2023. Ia menjelaskan sehari ada dua kali pemberangkatan karena mobil ambulans hanya ada satu kendaraan.

Sementara perjalanan dari Madinah ke Makkah dibutuhkan lima jam, pulang pergi 10 jam belum lagi istirahat sehingga sehari hanya dua pemberangkatkan pagi dan malam. "Mereka (pasien yang dievakuasi) paling banyak sakit jantung dan paru-paru. Mereka lansia semua," kata dokter Rikho.

Rikho menambahkan untuk pasien sakit yang akan dievakuasi pada Jumat (9/6/2023) malam, ada tiga pasien yakni dari Embarkasi BTJ 004 (lansia usia 62 tahun karena infeksi di kaki juga obesitas), pasien dari Embarkasi BTJ 004 (berusia 80 tahun), dan pasien Embarkasi KNO 001 karena sakit paru.

Sebelum diberangkatkan, konsultan ibadah Daker Madinah Wazir Ali meminta seorang pasien yang diberangkatkan untuk mengenakan pakaian ihram serta melafalkan niat umroh sejak dari KKHI.

KKHI secara bertahap akan memberangkatkan jamaah haji yang sakit secara bertahap menuju Makkah. Pemberangkatan akan dilakukan hingga rombongan jamaah haji terakhir tiba di Madinah.

"Pada 9 Juni (Jumat) nanti kami akan mulai mengevakuasi jamaah yang sakit baik yang dirawat di RSAS dan KKHI Madinah yang tidak bisa bergabung di kloternya," ujar Kasi Kesehatan PPIH Daker Madinah Thafsin Al Farizi, Ahad (4/6/2023).

Keberangkatan ini, kata Al Farizi, dilakukan sampai penutupan di Madinah pada 16 Juni. Sehingga tidak ada lagi jamaah haji lagi yang tertinggal di Madinah.

"Proses 9 Juni nanti kita akan melakukan sweeping ya, jamaah-jamaah yang masih dirawat. Kami akan lihat apakah jamaah bisa dievakuasi ke Makkah. Sebab haji ini ada wukuf di Arafah maka kita upayakan seluruh jamaah haji ada di Arafah," katanya.

Al Farizi menyebut, pemindahan jamaah sakit ke Makkah dilakukan secara bertahap atau dicicil mengingat moda transportasi yang dimiliki terbatas. "Kalau tidak dicicil maka akan terjadi penumpukan pasien. Karena mobil ambulans yang kami miliki terbatas," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement