IHRAM.CO.ID, JOMBANG -- Penjualan sarung tenun goyor yang dibuat perajin tenun di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, saat musim haji 2023 ini mulai naik.
Sugeng Riyadi, perajin sarung tenun goyor asal Desa Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, mengatakan, di musim haji ini, permintaan juga cukup bagus. Jika biasanya dalam satu pekan bisa menjual hingga 40 sarung goyor, di musim haji ini terjual hingga 60 sarung.
"Alhamdulilah untuk musim haji ini bertambah, ada kenaikan sekitar 30 persen penjualannya," kata Sugeng.
Ia mengatakan, usaha ini sudah dirintisnya sejak 10 tahun lalu dan tetap bisa bertahan hingga saat ini. Penjualan sarung tenun goyor yang dibuatnya selain untuk memenuhi pasar dalam negeri, juga memenuhi permintaan pasar luar negeri.
Untuk pasar luar negeri, dikirim jika ada permintaan. Sedangkan untuk pasar dalam negeri produk buatannya sudah dikirim ke pelanggan dari berbagai daerah di Jatim dan seluruh Indonesia.
Musim haji 2023 ini, kata dia, banyak permintaan sarung tenun goyor yang diperuntukkan sebagai oleh-oleh haji. Sarung dibeli dan akan diberikan kepada keluarga dekat maupun relasi.
Ia menjelaskan, sarung yang dibuatnya memang kualitas premium. Benang yang menjadi bahan sarung juga dipilih dengan kualitas terbaik dan proses membuatnya pun masih tradisional dengan alat tenun.
Sugeng mempunyai sekitar 20 orang pekerja. Sehari, untuk membuat sarung goyor dari hasil alat tenun hanya bisa menyelesaikan satu sarung saja. Hal ini karena proses membuat memang memerlukan waktu.
Namun, karena kualitasnya yang memang bagus, permintaan sarung tenun goyor ini masih tetap tinggi. Pelanggan juga banyak yang pesan kembali, karena kualitasnya dari sarung.
Untuk harga jual, kata dia, sarung tenun goyor ini dijual dengan harga relatif mahal antara Rp 250 ribu per sarung hingga Rp 550 ribu per sarung.
"Ini biasanya untuk oleh-oleh keluarga dekat, karena ini kan harganya premium, harganya tinggi, sehingga untuk oleh-oleh memilih yang bagus," kata dia.