IHRAM.CO.ID, Oleh Fuji Eka Permana dari Makkah, Arab Saudi
Jamaah haji Indonesia selama di Makkah dilayani oleh 450 unit bis shalawat yang beroperasi selama 24 jam. Jamaah haji bisa kapan saja ke Masjidil Haram menggunakan bus sholawat.
Akan tetapi, layanan bis shalawat akan berhenti sementara selama delapan hari. Yakni pada 6 Dzulhijah sampai 13 Dzulhijah 1444 Hijriyah.
Kasi Transportasi Daerah Kerja (Daker) Makkah, Asep Subhana mengatakan, layanan bis shalawat pada saat jamaah haji sudah tiba semua di Makkah dihentikan sementara. Biasanya operasi bis shalawat berhenti total pada 6 Dzulhijah sampai dengan 13 Dzulhijah
"Selama masa Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) layanan bis shalawat dihentikan sementara, dari tanggal 6 Dzulhijah sampai 13 Dzulhijah selama delapan hari," kata Asep saat ditemui Republika di Kantor Daker Makkah, Senin (12/6/2023).
Asep menjelaskan, pada tanggal 14 Dzulhijah, layanan bis shalawat akan beroperasi kembali. Sementara pada 6 sampai 13 Dzulhijah seluruh bis yang ada di kota Makkah akan dibawa semua ke terminal Muzdalifah.
Sehingga bis yang ada di kota Makkah tidak boleh beroprsi lagi karena dibawa ke Muzdalifah. Jalanan di kota Makkah juga penuh oleh jamaah haji dari berbagai negara di dunia.
"Tapi nanti jamaah haji Indonesia yang tiba pada tanggal 5 Dzulhijah akan kita layani, khususnya bagi jamaah yang akan melaksanakan umroh wajib atau umroh perdana," ujar Asep.
Ia menjelaskan, aparat keamanan Arab Saudi akan menghentikan operasi bis apapun. Tapi petugas haji Indonesia bernegosiasi dengan aparat keamanan Arab Saudi, khusus untuk umroh wajib atau umroh perdana jamaah haji tetap akan dilayani bis.
Sehubungan dengan itu, Asep mengimbau jamaah haji agar beristirahat untuk mempersiapkan diri dalam pelaksanaan puncak haji. Jamaah haji akan digerakan pada 8 Dzulhijah menuju Arafah, Muzdalifah, Mina dan kembali ke Makkah.
"Maka jamaah haji sholatnya di masjid, di dalam hotel atau di masjid di sekitar hotel terdekat. Jamaah haji jangan sampai membela yang sunnah tapi yang wajibnya ketinggalan karena tenaganya habis mengerjakan yang sunnah," jelas Asep.
Asep menambahkan, setelah puncak haji di Armuzna, silahkan bagi jamaah haji yang sehat dan kuat untuk umroh kembali di Masjidil Haram. Tapi tetap menjaga kesehatan karena cuaca di Makkah panasnya sangat ekstrem bisa sampai 45 derajat celcius.