IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Otoritas Arab Saudi mengatakan harapannya agar ziarah haji tahun ini berjalan dengan luar biasa dan aman. Segala persiapan telah dilakukan, menyusul kembalinya jumlah jamaah haji seperti sebelum pandemi.
“Semua persiapan menjadi pertanda baik. Kami optimistis dengan musim haji ini,” kata Kepala Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci, Sheikh Abdulrahman Al-Sudais, dikutip di Anadolu Agency, Senin (12/6/2023).
Dia mengatakan musim haji yang berlangsung tahun ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa, terhormat, serta aman.
Seperti yang diketahui, Kerajaan Saudi mengharapkan menerima lebih dari dua juta peziarah Muslim tahun ini. Dalam tiga tahun terakhir, Saudi sempat menerapkan pembatasan jumlah jamaah untuk membendung wabah Covid-19.
Pada 2022, lebih dari 899.999 jmaah haji mengunjungi Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji. Satu tahun sebelumnya Kerajaan menyambut hingga 60.000 peziarah dari dalam negeri, dimana jumlah ini telah meningkat dari haji 2020 yang hanya 10.000 jamaah domestik.
Bentuk persiapan Kerajaan untuk menyambut tamu-tamu Allah juga terlihat dari transformasi digitalnya. Kini, Arab Saudi menempati peringkat pertama indeks UN ESCWA untuk layanan e-government, serta peringkat ke-11 di antara G-20.
Kementerian Haji dan Umrah dilaporkan telah menyediakan lebih dari 121 layanan elektronik untuk lebih dari 30 juta orang di Arab Saudi, selain jutaan jamaah haji dan umroh dari berbagai negara. Mereka menjamin keamanan untuk melindungi data dan informasi jamaah dari berbagai serangan.
Kementerian pun berhasil menerbitkan lebih dari 50 juta izin umroh. Di sisi lain, sebanyak 30 juta Muslim mendapatkan manfaat dari perkembangan ini selama 2023, yang memenuhi kebutuhan modern yang berkembang.
Menurut indeks WASEDA Jepang, data ini menunjukkan lompatan besar Arab Saudi, khususnya Kementerian Haji dan Umrah. Mereka menempati peringkat ke-8 dari 217 entitas pemerintah dalam Saudi 10th Digital Transformation Measurement Index 2022.
Menteri Haji dan Umrah, Tawfiq Al-Rabiah, menekankan pihaknya sedang mempertimbangkan menyediakan layanan pembayaran elektronik. Layanan ini akan menghubungkan sistem elektronik di negara asal jamaah dengan di Arab Saudi.
Tugas tersulit saat menyediakan layanan elektronik, menurutnya, adalah terletak pada menemukan lingkungan dunia maya yang aman untuk data jamaah. Saudi pun berupaya mewujudkannya melalui upaya Otoritas Keamanan Dunia Maya Nasional, yang melakukan latihan keamanan dunia maya untuk musim Haji 2023 pada 28 Mei lalu.
Latihan tersebut mencakup simulasi untuk menghadapi berbagai jenis serangan dunia maya. Di sisi lain, mereka juga menerapkan mekanisme respons terhadap insiden dunia maya yang mendesak, dimulai dengan kesiapan, penemuan dan analisis, dan diakhiri dengan prosedur penahanan, pemulihan, serta pasca-insiden.