IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan jamaah, khususnya lanjut usia (lansia) dan risiko tinggi (risti) untuk menjaga kesehatannya dengan baik mengingat puncak haji masih cukup lama. Bagi jamaah yang ingin melakukan shalat berjamaah bisa memanfaatkan musala dan masjid sekitar hotel.
“Untuk beribadah khususnya shalat lima waktu, jamaah lansia dan risti dapat memanfaatkan musala hotel atau masjid di sekitar hotel, agar terhindar dari kelelahan” ucap Juru Bicara PPIH Pusat, Akhmad Fauzin, dalam keterangan persnya melalui akun Youtube Kemenag, Selasa (13/6/2023).
Ia menyebut shalat di musala dan masjid sekitar hotel memiliki keutamaan dan pahala yang sama dengan shalat di Masjidil Haram. Pelipatgandaan pahala di Tanah Haram Makkah tidak dikhususkan di Masjidil Haram saja, tetapi mencakup semua Tanah Haram, yang mana semua hotel jamaah haji Indonesia berada di Tanah Haram.
Mengingat suhu di Makkah yang cukup panas, berkisar 31 hingga 42 derajat celcius, jamaah yang akan melaksanakan umrah wajib sebaiknya tidak memaksakan diri umrah wajib. Jamaah diminta menahan diri untuk tidak melaksanakan umrah di momen terik siang hari atau momen dengan tingkat kepadatan tinggi di Masjidil Haram, seperti bersamaan dengan waktu shalat berjamaah.
“Jamaah yang tiba di Makkah siang hari, sebaiknya tidak memaksakan diri langsung umrah wajib, tapi istirahat terlebih dahulu di hotel,” kata dia.
Selain kondisi Masjidil Haram padat saat shalat, pada rentang waktu-waktu shalat ini kondisi terminal bus shalawat juga sangat padat oleh jamaah. Karena itu, ia menyarankan bagi jamaah yang tiba di Makkah pada siang dan sore hari, bisa mengambil waktu umrah wajib pada malam hari.
Fauzin juga mengingatkan jamaah yang menunggu dan akan melaksanakan umrah wajib di momen yang lebih lapang dan tidak padat di Masjidil Haram, harus tetap memperhatikan ketentuan dan larangan-larangan selama ihram.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 12 Juni 2023 pukul 24.00 WIB, jumlah total kedatangan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi berjumlah 134.461 orang atau 349 kelompok terbang (kloter).
“Jumlah jamaah dan petugas yang diberangkatkan hari ini dari Madinah ke Mekkah sebanyak 7.428 orang atau 19 kloter. Adapun total jamaah haji yang masih berada di Madinah sampai hari ini sebanyak 28.512 jamaah, yang tergabung dalam 75 kloter,” ucap dia.
Terdapat seorang jamaah haji yang meninggal dunia di Jeddah atas nama Suwarni Suraji Miseri asal kloter SUB 49. Hingga saat ini jumlah jamaah haji yang wafat di Jeddah hingga hari ini sebanyak 2 orang.
“Satu jamaah haji wafat di Madinah atas nama Abdul Karim Jumri asal kloter BDJ 07. Hingga saat ini jumlah jamaah haji yang wafat di Madinah hingga hari ini sebanyak 27 orang,” lanjut dia.
Sementara di Makkah, jamaah wafat bertambah tujuh orang atas nama Ahmad Ibnu Sholah asal kloter SUB 18, Eman Rukiman Supardi asal kloter JKG 27, Isop Aup Olib asal kloter JKS 06, Abdul Hakim asal kloter KNO 05, Suraji Syahdi Sarno Jari asal kloter SOC 09, Jumina Saprai asal kloter SUB 05, serta Setiyowati Darsosunarno Kartosutomo asal kloter BPN 01.
Dengan demikian, sampai pernyataan ini dibuat jumlah jamaah haji yang wafat di Makkah sebanyak 25 orang. Secara keseluruhan, jamaah yang wafat hingga sampai saat ini berjumlah 56 orang dan sesuai ketentuan, jamaah yang wafat akan dibadalhajikan.