IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Pelabuhan Islam Jeddah pada Rabu (14/6/2023) menerima kelompok pertama dari 245 jamaah yang datang melalui laut dari Republik Sudan. Mereka diterima Presiden Otoritas Pelabuhan Saudi (Mawani), Omar bin Talal Hariri, dan sejumlah pejabat instansi pemerintah di pelabuhan.
Dilansir dari laman Riyadh Daily pada Kamis (15/6/2023), Hariri mengatakan, upaya Mawani diintegrasikan dengan upaya sistem transportasi untuk melayani jamaah haji, sesuai arahan Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, dan Yang Mulia Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz, Putra Mahkota dan Perdana Menteri.
Sementara itu, ribuan jamaah haji mulai berdatangan ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Jamaah haji dari Sudan menghadapi kesulitan yang semakin meningkat untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Hal ini disebabkan konflik militer yang sedang berlangsung di negara itu, semenjak 15 April antara tentara dan pasukan paramiliter.
Konflik tersebut telah mengakibatkan kematian ratusan orang, ribuan orang mengungsi, dan tentu saja rusaknya infrastruktur komunikasi di berbagai belahan negara.
Haji juga menjadi bagian dari korban. Hal ini karena banyak orang Sudan yang ingin menunaikan ibadah haji menghadapi kesulitan dalam melengkapi dokumen dan mengamankan penerbangan mereka.
Sekretaris administrasi haji dan umrah di Darfur Barat, Habib Ali mengatakan bahwa hanya 20 dari 560 orang dari negaranya yang berhasil menyelesaikan dokumen mereka. "Krisis yang kami alami menyebabkan jaringan komunikasi tidak berfungsi,” kata Ali.