IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Otoritas Saudi membuat serangkaian rekomendasi dan imbauan bagi para peziarah Muslim yang melaksanakan haji tahun ini. Jelang puncak musim haji 1444 H/2023 M, jamaah diminta untuk menghemat air Zamzam.
Menurut angka resmi terbaru, lebih dari 557.000 jamaah telah tiba di Arab Saudi. Adapun puncak haji dijadwalkan berlangsung pada minggu terakhir bulan Juni.
Dilansir di Gulf News, Jumat (16/6/2023), wadah air Zamzam telah disediakan untuk seluruh jamaah haji di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, dua tempat suci umat Islam.
Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengimbau jamaah untuk menghindari menumpahkan Zamzam di tanah, menjaga kebersihan tempat, serta membuang gelas air bekas di tempat yang telah ditentukan.
Tidak hanya itu, para peziarah juga disarankan untuk tidak menggunakan persediaan air yang diberkati ini sebagai air wudhu.
Otoritas Saudi baru-baru ini meluncurkan fasilitas untuk membuat Zamzam dapat diakses dengan lebih mudah oleh para peziarah.
Bulan lalu, Saudi Al Zamazemah Company mengatakan telah memobilisasi lebih dari 950 karyawan ke pusat-pusat lapangan yang beroperasi sepanjang waktu. Mereka akan mengantarkan Zamzam langsung ke tempat tinggal para peziarah di Makkah.
"Sebanyak 137 armada truk dikerahkan untuk mengangkut Zamzam ke akomodasi jamaah, sesuai dengan standar keselamatan tertinggi," kata Wakil Pengawas Pekerjaan Musim Haji, Rayan Zamazmi.
Perusahaan tersebut juga telah meluncurkan platform elektronik, yang bertujuan untuk mengantarkan paket Zamzam ke rumah-rumah jamaah.
Tahun lalu, Kerajaan Saudi memanfaatkan kehadiran robot untuk mendistribusikan botol Zamzam selama musim haji di Masjidil Haram. Langkah ini diambil sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap Covid-19.
Air Zamzam populer di kalangan jamaah luar negeri, yang kerap mempersembahkannya sebagai hadiah kepada sanak saudara dan sahabat setelah pulang dari Tanah Suci.
Untuk tahun ini, ibadah haji akan datang diatur lebih baik, untuk menandai kembalinya jumlah jamaah dari seluruh dunia ke tingkat pra-epidemi. Sebanyak 2,5 juta jamaah dari seluruh dunia diprediksi menjalankan rukun Islam kelima ini.
Sumber: