IHRAM.CO.ID, Oleh Fuji Eka Permana dari Makkah, Arab Saudi
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama (Kemenag), Faisal Ali Hasyim telah memantau kedatangan jamaah haji ke Makkah pada Jumat (16/6/2023) sore waktu Arab Saudi. Irjen Kemenag mengapresiasi dedikasi petugas haji, namun juga mengingatkan agar petugas haji siap melayani jamaah haji ketika puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Faisal mengatakan, petugas haji cukup sigap melayani jamaah haji lanjut usia (lansia). Mereka sudah melayani petugas haji sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Ia menyampaikan, petugas haji terlihat mendahulukan jamaah haji lansia turun dari bis, kemudian dibawa masuk dan ke atas hotel duluan. "Kita lihat teman-teman (petugas haji) sudah sangat paham dengan standar operasional prosedur yang ada," kata Faisal saat diwawancarai Republika usai memantau kedatangan jamaah haji di Sektor 4 Daker Makkah, Jumat (16/6/2023) sore waktu Arab Saudi.
Ia menjelaskan, walaupun yang ada di hotel terbatas, para petugas haji bisa mengambil inisiatif dengan cepat. Mereka mendahulukan jamaah haji naik ke kamar-kamar hotel, kemudian barangnya segera diantarkan ke jamaah haji.
Namun, Faisal mengingatkan bahwa sekarang baru sepertiga dari total waktu penyelenggaraan ibadah haji seluruhnya. Petugas haji di Makkah sudah mulai bersiap menyambut kedatangan jamaah haji sejak 28 Mei 2023. Artinya, sekarang petugas haji sudah dua minggu lebih berada di Makkah.
"Nah saya sampaikan, nanti puncak ibadah haji tanggal 9 Dzulhijjah, saya berharap teman-teman (petugas haji) bisa menjaga irama kerja, istirahat yang cukup dan tidak terlalu memforsir energi, walau kita tetap harus bertanggung jawab, sehingga pada saat hari H (puncak ibadah haji), kita bisa siap secara mental," ujar Faisal.
Irjen Kemenag mengingatkan bahwa tantangan petugas haji tidak sedikit ketika di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Jamaah haji akan berada di sana termasuk yang jamaah haji lansia.
"Kita harap tidak ada (jamaah haji) yang tertinggal di lokasi (saat puncak ibadah haji)," kata Faisal.
Faisal mengatakan, di Muzdalifah lokasinya cukup luas dan gelap. Sudah bicara dengan salah seorang kepala sektor, bagaimana simulasi jamaah haji saat di Muzdalifah untuk mengambil batu. Apakah nanti ada inovasi, misalnya jamaah haji tidak perlu turun dari bis untuk mengambil batu di Muzdalifah.
"Selama ini jamaah haji turun (dari bis) cari batu (di Muzdalifah), ada tidak cara lain, misalnya jamaah haji tidak turun dari bis tapi batu tetap mereka dapatkan, terutama jamaah haji lansia sehingga kita tidak perlu khawatir (jamaah haji lansia) ketinggalan bis," jelas Faisal.
Irjen Kemenag menambahkan, terkait layanan yang diberikan petugas haji, tanggung jawab mereka sudah luar biasa. Menteri agama juga telah mengapresiasi dedikasi petugas haji.