IHRAM.CO.ID, IPOH -- Sekelompok mahasiswa dari Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) membuat label tas khusus bagi jamaah umroh. Upaya ini dilakukan agar tiap jamaah tidak tertukar barang bawaan antara satu dengan yang lain.
Label tas ini diproduksi oleh lima mahasiswa Fakultas Seni, Keberlanjutan, dan Industri Kreatif (FSKIK), dengan menggunakan karet gelang, pita velcro, benang sulam, payet, manik-manik, dan kancing. Mereka membuat inovasi ini seraya untuk memenuhi persyaratan kursus Insan Guru Profesional (KPG3013), yang melibatkan Proyek Santun Masyarakat.
Salah satu mahasiswa, Muhammad Syahmi Syahbuldin, mengatakan ide label tas tersebut muncul setelah koordinator mata kuliah mereka Harleny Abd Arif, menceritakan pengalaman umrah sebelumnya saat sesi kuliah.
Mahasiswa berusia 23 tahun ini pun mengatakan ide itu dikembangkan lebih lanjut, ketika mereka bertemu dengan perwakilan dari agen perjalanan Haji dan Umrah cabang Tanjung Malim Tiram Travel (Tiram Travel) Sdn Bhd, pada Mei lalu.
“Mereka (Tiram Travel) menceritakan beberapa masalah yang sering dihadapi jamaah Tiram Travel. Salah satunya adalah sulitnya mengidentifikasi tas masing-masing. Dari situlah ide kami untuk memproduksi tag tas, yang diberi nama 'Reminder Art Craft',” kata dia dikutip di Bernama, Selasa (20/6/2023).
Setelah memutuskan bahan yang akan digunakan, mereka pun memilih untuk menggunakan karet gelang sebagai komponen utama produk tersebut. Dalam waktu seminggu, mereka berhasil membuat 50 label tas khusus ini.
Butuh waktu sekitar 30 menit untuk membuat satu label tas. Setiap anggota kelompok disebut memiliki peran masing-masing dalam proses produksi, termasuk memotong karet elastis menjadi bagian yang berbeda dan pembuatan desain.
Mahasiswa lainnya, Al Suhaimi Alsim, mengatakan setelah selesai membuat label tas, mereka membagikan 35 di antaranya kepada jamaah umroh yang ditangani oleh Tiram Travel bulan lalu.
Dosen senior Departemen Seni Rupa dan Desain FSKIK UPSI, Harleny, mengatakan elemen terpenting dalam pembuatan bag tag ini adalah agar bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat secara umum.
"Setiap jamaah umroh telah diberikan label tas dengan warna yang sama, untuk memudahkan mereka mengidentifikasi barang bawaannya," ucap dia.
Harleny juga mengatakan dia akan senang mendengar dari siapa pun yang memiliki saran, tentang bagaimana label tas ini dapat diperbaiki untuk kepentingan masyarakat lebih luas.
Sebagai dosen, ia disebut hanya berperan sebagai fasilitator, memberikan bimbingan dan motivasi kepada mahasiswanya, agar mereka dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
“Kalau ada pihak yang ingin mengkomersialkan, insya Allah bisa kita diskusikan, dan kita welcome apa saja yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Harleny.