Selasa 20 Jun 2023 19:09 WIB

Petugas Daker Madinah Kenali Situasi di Mina

Kegiatan jamaah haji di Mina ialah titik paling kritis dalam prosesi ibadah haji.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ani Nursalikah
Sebanyak 400 lebih petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah bakal ditempatkan di 10 pos pemantauan jamaah di Mina. Kegiatan jamaah haji di Mina ialah titik paling kritis dalam prosesi ibadah haji.
Foto: Dok. MCH 2023
Sebanyak 400 lebih petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah bakal ditempatkan di 10 pos pemantauan jamaah di Mina. Kegiatan jamaah haji di Mina ialah titik paling kritis dalam prosesi ibadah haji.

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Sebanyak 400 lebih petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah bakal ditempatkan di 10 pos pemantauan jamaah di Mina.

"Satgas Mina domain rekan-rekan yang ada Daker Madinah dan lokasi Mina yang kami jelaskan tadi malam, inilah lokasi yang sebenarnya," kata Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Harun Ar Rasyid, Selasa (20/6/2023).

Baca Juga

Mina merupakan lokasi jamaah haji melakukan dua wajib haji, yaitu mabit (bermalam) dan melempar jumrah. Di Mina, 229 ribu jamaah Indonesia ditempatkan dalam 70 maktab atau gugusan tenda-tenda jamaah.

Kegiatan jamaah haji di Mina ialah titik paling kritis dalam prosesi ibadah haji. Pasalnya, jamaah harus berjalan kaki dari tenda ke tempat melempar jumrah.

Jaraknya bervariasi tergantung lokasi maktab, paling dekat sekitar 3 km atau 6 km pulang pergi. jamaah haji Indonesia yang menempati maktab terjauh harus menempuh jarak hingga 7 km sekali jalan alias 14 km dengan perjalanan pulang.

Oleh karena itu, jamaah sangat rawan mengalami kelelahan. Jamaah juga mudah tersasar. Di sela orientasi petugas di Mina, Harun menyampaikan pesan untuk jamaah agar ketika akan melempar jumrah tidak menyimpang dari rute yang ditentukan.

"Ada jalur-jalur lewat bawah, memang lebih dekat, tapi itu tidak aman. Lebih baik di rute utama supaya tidak tercecer (tersasar)," kata Harun.

Rute utama melalui terowongan yang dilengkapi travelator untuk membantu menghemat energi ketika berjalan kaki menuju lokasi melempar jumrah.

Mengingat cukup jauhnya perjalanan dari tenda ke lokasi melempar jumrah, para jamaah lanjut usia (lansia) diimbau tetap berada di tenda. Mereka cukup diwakili jamaah lain untuk ibadah tersebut.

Di sisi lain, jamaah diminta bersabar mengantre menggunakan toilet karena jumlahnya yang minim. Di tiap maktab ada 40 toilet.

Dengan 70 maktab dan 229 ribu jamaah Indonesia, hanya tersedia satu toilet untuk tiap 81 jamaah. Berikut ini pergerakan petugas dan jamaah haji selama periode puncak haji.

Pergerakan Petugas dan Jamaah Selama Puncak Haji

1. 6-7 Dzulhijjah (24-25 Juni) - petugas haji ke Arafah.

2. 8 Dzulhijjah (26 Juni) - pergerakan jamaah haji dari hotel di Makkah ke Arafah

mulai pukul 07.00 - 22.00 waktu Arab Saudi (WAS).

3. 9 Dzulhijjah (27 Juni) - jamaah haji wukuf di Arafah dari lepas zuhur sampai ashar

4. 9 Dzulhijjah (27 Juni) - sekitar pukul 18.30 WAS jamaah haji mulai diberangkatkan dari Arafah ke Muzdalifah untuk mengumpulkan batu lempar jumrah. Proses ini diperkirakan berlangsung sampai tengah malam

5. 10-13 Dzulhijjah (28 Juni-1 Juli) jamaah haji melakukan mabit dan lempar jumrah di Mina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement