IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Sekitar 289 pelaku usaha katering Saudi bersiap untuk melayani 2,5 juta jamaah haji dari seluruh dunia. Selama puncak haji nanti, mereka akan menyediakan sekitar 30 juta makanan bagi mereka yang mengunjungi tempat-tempat suci.
Kepala Komunitas Kontraktor Pangan dan Penghidupan di Makkah, Ahmed Al Sharif, mengatakan, perusahaan-perusahaan ini telah memenuhi syarat dari Sekretariat Ibu Kota Suci. Mereka juga berkomitmen untuk menawarkan layanan terbaik kepada setiap jamaah.
Dilansir di Gulf News, Kamis (22/6/2023), adapun sajian yang akan diterima jamaah adalah tiga kali makan utama. Selain itu, para tamu Allah SWT ini akan menerima berbagai makanan ringan, jus, produk susu, air, buah-buahan segar, serta minuman panas dan dingin yang tersedia selama mereka tinggal di tempat suci.
Bermacam-macam makanan dirancang untuk memenuhi berbagai preferensi para peziarah. Dalam pembuatannya, mereka memprioritaskan keamanan dan persiapan, sesuai dengan peraturan Otoritas Makanan dan Obat-obatan Saudi dan Sekretariat Kota Suci.
Dalam pernyataannya, Al Sharif menekankan, peran penting tim yang bertanggung jawab menyiapkan dan mengangkut makanan. Sektor layanan makanan merupakan bagian integral untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jamaah.
Tidak hanya itu, ia menyebut dalam persiapannya hal ini didukung oleh kunjungan lapangan yang ketat ke kantor pusat kontraktor katering dan proses sterilisasi yang ketat selama musim haji.
Sementara, juru bicara resmi Sekretariat Ibu Kota Suci Osama Al Zeitouni meyakinkan mereka yang terlibat dalam penyediaan makanan bagi jamaah ini merupakan perusahaan besar dan terkualifikasi. Mereka telah memenuhi syarat di bidang nutrisi untuk menjamin pengiriman makanan kepada jemaah haji.
Selama prosesnya akan memanfaatkan metode higienis yang aman dan mematuhi aturan standar kualitas tertinggi, sesuai dengan persyaratan organisasi internasional.
Al Zeitouni juga menambahkan, program tindak lanjut telah dirancang untuk memantau penyedia layanan makanan dan gizi selama periode haji. Program tersebut mencakup pembentukan tim lapangan yang bertanggung jawab untuk memeriksa fasilitas makanan, menganalisis sampel makanan, sekaligus memastikan keamanan alat dan bahan penyiapan.