IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia mendapatkan jatah makan selama fase puncak haji di Arafah juga saat di Mina. "Jamaah haji akan mendapatkan makanan di Arafah dan Mina. Jumlah makannya sama, tiga kali sehari," kata Kasi Konsumsi Daerah Kerja (Daker) Makkah Beny Darmawan di Makkah, Selasa (27/6/2023).
Selama di Armuzna, jamaah haji Indonesia akan mendapatkan 15 kali makan dan ada dua jenis makanan yang diberikan, yaitu makanan siap saji dan makanan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina.
Jamaah mulai mendapatkan makan siang pada 8 Dzulhijah atau bersamaan dengan pergerakan jamaah dari Makkah menuju Arafah sehingga begitu jamaah datang sudah langsung tersedia makanan.
Kedua, makan siang pada 9 Dzulhijjah (saat puncak wukuf) agar jamaah tidak disibukkan oleh antrean mendapatkan makanan dan dengan makanan siap saji, maka konsumsi jamaah bisa dibagikan lebih awal.
Ketiga, makan malam pada 9 Dzulhijjah, tepatnya pada saat jamaah akan mulai bergerak menuju Muzdalifah.
Keempat, sarapan pagi pada 10 Dzulhijjah, saat jamaah baru tiba di Mina, dimaksudkan agar begitu jamaah tiba di Mina, sudah ada makanan.
Kelima, makan siang pada saat jamaah akan meninggalkan Mina, baik pada 12 Dzulhijjah untuk nafar awal maupun 13 Dzulhijjah untuk nafar tsani.
Di luar jam-jam itu, makanan di Armuzna akan disajikan secara reguler berupa masakan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina.
Menu makanan untuk jamaah haji disesuaikan dengan cita rasa Indonesia, di antaranya mangut lele, rendang ayam, rendang daging, semur, gulai ikan, bubur kacang hijau, kacang merah, dan ketan hitam.
Sajian menu Nusantara yang akan dihidangkan kepada jamaah haji Indonesia saat puncak haji itu akan disiapkan oleh masyariq atau muassasah
Pada pertengahan Juni, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief bersama tim telah melakukan pengecekan rasa makanan yang akan disajikan untuk jamaah sesuai dengan cita rasa dan kualitas makanannya dengan melakukan uji rasa makanannya (meal test).
Menu masakan yang diuji rasa adalah makanan siap saji agar lebih memudahkan saat pelayanan dan rasa makanan juga terjaga di Armina.
Menu lauk siap saji tersebut, katanya, akan dipadu dengan nasi putih yang dikemas dalam kotak (box) dan jamaah haji juga akan mendapatkan buah-buahan dan air mineral seperti yang mereka dapat saat di hotel Mekkah.
Hilman menjelaskan menu masakan siap saji itu merupakan produk Indonesia, di mana pihak masyariq selaku mitra Kemenag bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia dalam proses penyediaannya.