IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Rais Am PBNU KH. Miftahul Akhyar dan Waketum DMI Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo beserta jamaah haji Indonesia melaksanakan wukuf di Arafah, 27/6.
Bertindak sebagai khotib khutbah wukuf di Arafah Wakil Rais Am KH. Khafifuddin Muhajir, dan dzikir doa dipimpin oleh KH. Miftahul Akyar, KH. Abdurrahman Baidlowi dan Habib Ahmad Idrus Al-Habsyi.
Dalam sambutannya menjelang wukuf, Haji Syafruddin menekankan makna arafah, bahwa Allah mengampuni dosa-dosa para jamaah haji, dan mengabulkan doa-doa.
Syafruddin meminta kepada seluruh jamaah haji untuk berdoa meminta kepada Allah agar bangsa Indonesia diberi keselamatan dan kedamaian, tetap dalam persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara.
Haji Syafruddin menambahkan, bahwa konstestasi politik yang akan dilaksanakan tahun 2024, tidak boleh menggangu dan mengkoyak persatuan rakyat Indonesia.
Dalam khutbahnya, KH. Khafifuddin juga menyingung pentingnya wukuf di arafah sebagai refleksi diri dan reorientasi kehidupan yang baik di dunia dan akhirat.
KH. Khafiduddin juga menekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa, agar tercapai baldatun toyyibatun wa robbun ghofur.
Nampak Wakil Amirul Haji Al-Habib Dr. Ali Hasan Bahar mengunjungi dan menyapa para jamaah haji, serasa terus mengingatkan akan pentingnya doa saat wukuf di Arafah.
Wasekjen DMI KH. Anizar Masyhadi yang turut dalam rombongan haji menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Kerajaan Saudi Arabia dan Kementerian Agama RI atas suksesnya proses pelaksanaan wukuf di Arafah.
Menurutnya, meskipun tahun ini jumlah jamaah banyak sekali, dan dibawah terik matahari yang mencapai 46 derajat, namun pelaksanannya tetap tertib, khusyuk dan sukses.
Ikut wukuf dan doa bersama antara lain; KH. Chairul Sholeh Rosyad, KH. Haris Shodaqoh, KH Ubaidillah Shodaqoh, Gus Miftah, Dr. Marjuki Al-Jawi, Sekretaris Yayasan ASFA H. Rafil Perdana.