Rabu 12 Jul 2023 22:41 WIB

Dua Jamaah Haji Indonesia Masih Hilang dan Satu Sudah Ditemukan, Begini Kronologi Awalnya

Langkah pencarian jamaah haji Indonesia yang hilang terus dilakukan.

Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi. Langkah pencarian jamaah haji Indonesia yang hilang terus dilakukan
Foto: Republika/Fuji E Permana
Ilustrasi. Langkah pencarian jamaah haji Indonesia yang hilang terus dilakukan

Oleh : Fuji E Permana. reporter Republika.co.id dari Makkah Arab Saudi

IHRAM.CO.ID,  MAKKAH --  Tiga jamaah haji dilaporkan hilang di Arafah dan Mina saat puncak ibadah haji. Mereka adalah Idun Rohim Zen (87 tahun) dari Embarkasi Palembang Kloter 20 (PLM 20), Suharja Wardi Ardi (69) dari Embarkasi Kertajati Kloter 10, dan Niron Sunar Suna (77) dari Embarkasi Surabaya Kloter 65 (SUB 65).

Ketua Kloter 20 Embarkasi Palembang, Maytizah Husna, menjelaskan Idun terakhir kali meminta izin kepada dirinya untuk ke toilet pada 27 Juni 2023 sekitar pukul 15.30 waktu Arab Saudi (WAS) atau sore hari saat wukuf di Arafah. Sejak itu, Idun belum kembali bersama kloternya. 

Baca Juga

"Ketika itu, izin ke toilet dan tidak mau ditemani. Setelah itu, hilang sampai sekarang. Kita sempat sisir waktu itu di maktab di Arafah, tidak ketemu," kata Maytizah, Rabu (12/7/2023). 

Ketika rombongan jamaah haji yang bersama Idun siap-siap menuju Muzdalifah pada 27 Juni 2023 malam. Keberadaan Idun masih belum ditemukan. 

Di tempat lain, Ketua Kloter 10 Embarkasi Kertajati (KJT 10) Cece Moh Yahya menceritakan, hilangnya Suharja bermula ketika Suharja bersama istrinya mengambil wudhu menjelang sholat Dzuhur waktu wukuf di Arafah. 

"Pak Suharja lebih dulu, lalu istrinya masuk. Saat istrinya keluar, suaminya sudah tidak ada," kata Cece, Sabtu (8/7/2023). 

Petugas haji saat itu langsung melakukan pencarian terhadap Suharja di area maktab sambil berkoordinasi dengan petugas-petugas terkait. 

Ketua Kloter 65 Embarkasi Surabaya Hartono Sunayar Kemi menjelaskan, Niron terpisah dari rombongannya ketika berada di Mina pada 29 Juni 2023 atau 11 Dzulhijjah 1444 Hijriyah. 

Ketika itu, Niron beserta rombongan KBIH Nurul Haramain melaksanakan lontar jumrah hari kedua yang dilaksanakan setelah Subuh. Sebenarnya jadwal mereka lontar jumrah pada pukul 17.30 waktu Arab Saudi. 

"Sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat (tempat lempar jumrah), Bapak Niron masih berkumpul dengan rombongan, akan tetapi setelah pulang ke Mina, sesampainya di tenda, Bapak Niron tidak terlihat bersama rombongan lagi, tertinggal dari rombongan," kata Hartono, Sabtu (8/7/2023).

Karena Niron tidak pulang ke tenda sampai sore hari, sang istri pun melapor kepada Hartono selaku ketua kloter. Informasi tersebut kemudian diteruskan kepada Seksi Layanan Perlindungan Jamaah (Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Mina. 

Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun

Hartono menerangkan bahwa sejak saat itu proses pencarian terus dilakukan dengan berkoordinasi ke Sektor 7, PPIH Embarkasi SUB hingga ke PPIH Daerah Kerja (Daker) Makkah. 

Namun, ikhtiar itu belum membuahkan hasil, hingga pada 5 Juli sore ada laporan bahwa tas paspor, kalung identitas, dan baju Niron ditemukan. 

"Barang dan identitas itu benar adanya milik Bapak Niron, akan tetapi Bapak Niron sampai 8 Juli 2023, belum diketemukan," ujar Hartono. 

Pada Selasa (11/7/2023) siang waktu Arab Saudi, Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Haji (Kabid Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Al Rasyid menyampaikan, pencarian jamaah haji yang hilang terus dilakukan. 

Harun mengatakan, berdasarkan informasi dari otoritas keamanan Arab Saudi, semua jenazah yang diketahui meninggal di sini akan diupayakan dicari dulu siapa penanggungjawabnya. 

Kemudian akan didata melalui sidik jari, setelah jelas siapa yang bertanggung jawab maka jenazah baru bisa dikebumikan. 

"Oleh karena itu kami berasumsi dan berhusnuzon mudah-mudahan jamaah haji kita masih dapat kita temukan, mohon doanya," ujar Harun. 

Sebelum jenazah dikebumikan di Arab Saudi, Harun mengatakan, pihak yang mengurus jenazah di Arab Saudi meminta data yang sejelas-jelasnya. 

Ketika proses pemakaman pun ada sesuatu yang dilakukan termasuk disidik dulu jarinya. Sehingga identitas aslinya atau riwayat keberadaannya seperti di mana dia tinggal dan dari travel mana akan ketahuan. 

Pada Selasa (11/7/2023) malam, Harun memastikan satu jamaah haji atas nama Niron Sunar Suna ditemukan. Sementara, dua jamaah haji lainnya masih akan terus dilakukan pencarian. 

"Demikian terkait informasi penemuan jamaah haji yang kita cari dari ketiga orang tersebut yang bernama bapak Niron Sunar Suna, Alhamdulillah hari ini tepatnya pada  11 Juli 2023 jamaah tersebut telah ditemukan dan dikebumikan," jelas Harun.      

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement