Rabu 02 Aug 2023 12:35 WIB

Satu Kampung Kompak Daftar Haji Seusai Musim Panen

Haji merupakan cita-cita banyak Muslim.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menilai akan ada ketetapan baru biaya penyelenggaraan ibadah haji (bpih).
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menilai akan ada ketetapan baru biaya penyelenggaraan ibadah haji (bpih).

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Jika biasanya kita sering mendengar jamaah yang akan berangkat haji diantar orang sekampung, keadaan sebaliknya dialami Ahmad. Ia merupakan warga Dusun Landah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ahmad datang ke Asrama Haji Lombok untuk menjemput 20 orang anggota keluarganya, yang baru saja menunaikan ibadah haji. Puluhan jamaah ini tiba dari Tanah Suci, Senin (31/7/2023).

Baca Juga

Seluruh keluarga Ahmad ini disebut tinggal di kampung yang sama, yaitu Dusun Landah, Desa Landah, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mereka merupakan bagian dari 55 jamaah haji asal Dusun Landah, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 10 Embarkasi Lombok (LOP 10).

“Alhamdulillah, saya hari ini menjemput 20 keluarga saya yang pulang menunaikan ibadah haji. Ada anak saya, kakak, adik, ada ipar juga, misan dan paling banyak ada ponakan saya dan kesemuanya ada 20 orang," kata Ahmad dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Rabu (2/8/2023).

Menariknya, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu atau SISKOHAT Kementerian Agama (Kemenag), tahun ini ada 118 penduduk Dusun Landah yang menjadi jamaah haji. Selain tergabung di kloter LOP 10, warga Dusun Landah lainnya yang berangkat tahun ini tergabung dalam kloter LOP 2 dan LOP 9.

Kasie Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kankemenag Lombok Tengah, Lalu Samsul Haji, mengungkapkan, hal ini baru pertama kali terjadi di NTB.

“Ini baru pertama kali, sekampung berangkat haji di Lombok Tengah. Tahun ini ada 118 warga Dusun Landah yang berangkat haji. Tahun depan ada 120 warga yang berangkat dari dusun ini,” ujar dia.

Salah satu jamaah haji asal Dusun Landah, Nusaid, bercerita mengapa hal ini bisa terjadi. Ia menyebut masyarakat di dusunnya mayoritas berprofesi sebagai petani tembakau.

Mereka saling berjanji dan kompak mendaftar haji, saat mendapatkan keuntungan pada masa panen. “Ketika musim panen tembakau kami kompak untuk sama-sama mendaftar haji, termasuk mendaftarkan seluruh anggota keluarga,” kata Nusaid. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement