IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Pemerintah UEA telah mengumumkan tanggal pendaftaran bagi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah haji pada 2024. Otoritas Umum Urusan Islam dan Wakaf mengatakan calon jamaah dapat mendaftar melalui aplikasi yang disiapkan, antara tanggal 5 Desember hingga 21 Desember.
Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang menjadi landasan hidup umat Islam. Semua umat Islam yang mampu melakukannya diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji ke Makkah, setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka.
Dilansir di The National News, Ahad (8/10/2023), siarah tahunan ke kota paling suci dalam Islam ini berlangsung selama Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Islam. Untuk pelaksanaan ibadah haji tahun depan diperkirakan akan dimulai pada pertengahan Juni.
Bersamaan dengan itu, Kementerian Wakaf dan Agama (MERA) Oman juga telah mengumumkan pendaftaran bagi yang hendak menunaikan ibadah haji. Umat Muslim yang berminat melaksanakan ibadah haji bisa mulai mendaftarkan dirinya antara 23 Oktober hingga 5 November 2023.
Pendaftaran ini dapat dilakukan secara daring di https://hajj.om/en. MERA mengatakan, proses pendaftaran akan dilakukan melalui sistem elektronik bagi jamaah haji Kesultanan Oman.
Pada tahun 2023, kuota haji bagi Muslim Oman ditetapkan sebanyak 14.000 jamaah. Angka tersebut telah mencakup 13.500 warga Oman, 250 warga Arab, dan 250 warga non-Arab.
Pelaksanaan ibadah haji diterjemahkan sebagai “menghadiri sebuah perjalanan”. Hal tersebut menunjukkan tindakan lahiriah dari perjalanan fisik dan tindakan batiniah dari perenungan iman seseorang.
Haji adalah pengalaman spiritual yang paling dihormati bagi umat Islam yang taat, dianggap sebagai kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru dan merayakan semangat persatuan dalam Islam. Semua peziarah diharuskan melakukan ritual yang sama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, untuk mengingatkan mereka bahwa mereka semua setara di hadapan Tuhan.
Lebih dari 1,8 juta jamaah mengambil bagian dalam perjalanan spiritual ke Makkah tahun lalu, jumlah terbesar sejak pandemi Covid-19. Ziarah ini memakan waktu tiga hari, tetapi sebagian besar jamaah memperpanjang masa tinggal mereka selama seminggu untuk shalat di kota suci Makkah dan Madinah.
Sumber: