IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Forum Komunikasi Alumni PPIH 2017 secara rutin melaksanakan seminar kesehatan haji, selama lima tahun terakhir. Acara seminar ini dilakukan secara offline dan dibuka oleh ketua panitia dr Nevy Shinta.
Dalam sambutannya, Nevy menyampaikan kegiatan ini sebagai media silaturahmi dan perkembangan informasi kesehatan haji. Selain itu, seminar ini juga sebagai media sharing Petugas kesehatan dalam menyambut penyelenggaraan haji 2024.
Seminar kesehatan haji telah dilaksanakan pada Ahad 12 November di hotel four point Makasar dan diikuti lebih dari 382 peserta, dengan menghadirkan sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Dr H Muhammadong dan Kabid Haji dan Umroh Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan H Ikbal Ismail yang juga menjadi narasumber dari alumni PKHI 2023.
Acara kemudian dilanjutkan dengan bimbingan teknis persiapan pendaftaran yang dipandu oleh dr Erick Blue dan juga acara donasi kemanusian untuk Palestina, secara spontan yang akan disalurkan ke rakyat Palestina.
Dalam materi kebijakan penyenggaraan kesehatan haji yang disampaikan oleh Dr H. Muhammadong SKM. M.Kes dari sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Menurut Muhammadong, banyaknya jamaah haji lansia di Indonesia, Haji ramah lansia masih menjadi tagline penyenggaraan haji 2024.
“Pembinaan pelayanan dan perlindungan menjadi prinsip yang harus dilaksanakan, termasuk pembinaan kesehatan untuk jamaah menjaga istithithaah kesehatan mengingat tingginya angka kesakitan dan kematian jamaah haji Indonesia,” ujar Muhammadong.
Kabid PHU Kemenag SulSel H. Ikbal Ismail dalam arahannya, menjelaskan kuota jamaah haji sebanyak 221 ribu, tambahan kuota 20 ribu dan kuota petugas sebanyak 2300 akan menjadi tantangan besar dalam mnyiapkan penyelenggaraan haji 2024. Ia berharap, pembinaan jamaah haji 2024 sudah bisa dimulai lebih awal
Dalam Sharing pengalaman petugas dr. Muhaimin. M. Ridwan Said, Nurwahidah dan H.Wais memberikan gambaran alur dan pelayanan KKHI Makkah, KKHI Madinah dan teamwork PKHI selama masa operasional pelayanan haji.
Dr Erwinsyah sebagai alumni dan fasilisator dalam sharing bimbingan teknis rekruitment PKHI dari tahun ke tahun mulai dari persiapan pendaftaran, dan bekal calon PKHI. Alur pendaftaran juga tes potensi yang harus diikuti calon petugas.
“Harapannya peserta seminar akan mempunyai gambaran lebih jelas, mengenai proses rekruitment step by step yang harus dilalui calon petugas kesehatan dan menekankan mempersiapkan bekal DUIT (Doa Usaha Ikhlas Tawakal) , 3M (mantapkan iman, mantapkan ilmu? dan mantapkan fisik) yang paling mendasar yaitu dimulai dari perbaiki dan meluruskan niat sebagai petugas kesehatan,” kata Erwinsyah.