IHRAM.CO.ID, BAGHDAD -- Meninggalnya Khalifah Umar bin Abdul Aziz diselimuti kisah konspirasi untuk membunuhnya. Ini bermula dari kecurigaan orang-orang yang berada di ring satu khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Mereka mencurigai adanya orang-orang yang berkonspirasi untuk melawan dan membunuh khalifah tersebut. Kecurigaan ini muncul karena tata kelola pemerintahan yang dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz, yang mengutamakan prinsip keadilan, telah menimbulkan kecemasan bagi orang-orang kaya saat itu.
Abdul Sattar Al Sheikh, dalam 'Umar bin Abdul Aziz: Khamisi Al Khulafa Al Rasyidin', menjelaskan, orang-orang yang berharta itu tidak senang dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz karena harta mereka telah diambil pajaknya.
Segala hak istimewa yang melekat pada mereka karena adanya hubungan kekerabatan dengan Bani Umayyah juga dihilangkan di masa Kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz.
Karena kecurigaan tersebut, beberapa orang di lingkaran Khalifah menasihati agar Umar merekrut penjaga untuk mengawasi makanan yang disuguhkan kepadanya. Ini disampaikan karena khawatir ada racun dalam makanan tersebut
Selain itu, Umar juga diminta merekrut penjaga untuk mendampinginya karena khawatir terjadi upaya pembunuhan kepada dirinya.
Dalam riwayat Artaat bin Al Mundzir, bahwa telah disampaikan kepada Umar bin Abdul Aziz:
لو جُعل على طعامك أميناً لا تُغتال، وحرساً إذا صليت لا تُغتال، وتنَحَّ عن الطاعون، فقال: اللهم إن كنت تعلم أني أخاف يوماً دون يوم القيامة فلا تؤمن خوفي"
"Kalau engkau mengangkat seseorang untuk mengurus makananmu, maka engkau tidak akan terbunuh. Kalau engkau mengangkat penjaga untuk menemani engkau sholat, maka engkau tidak akan terbunuh."
Lalu Umar berpaling, dan berkata, "Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa aku lebih menakuti hari ini daripada hari kiamat, maka jangan percaya pada ketakutanku."
Ternyata, apa yang dikhawatirkan orang-orang di lingkaran Umar bin Abdul Aziz benar-benar terjadi. Ada sekelompok orang yang meminta seorang anak laki-laki untuk memberi Umar bin Abdul Aziz makanan, hingga Umar pun memakannya. Kemudian Umar menyadari bahwa dia telah menyantap makanan yang telah diracuni.
Lalu Umar pun memanggil anak itu, dan berkata, "Celakalah kamu. Apa yang membuatmu memberikan racun itu kepadaku?"
Anak laki-laki itu menjawab, "Karena aku diberi 1.000 dinar, dan supaya aku dibebaskan."
Setelah itu, Umar membawa anak tersebut ke Baitul Maal untuk memberinya 1.000 dinar. Lalu Umar berkata lagi, "Pergilah ke tempat di mana tidak ada orang yang bisa melihatmu."
Umar bin Abdul Aziz pun wafat karena diracuni. Dia wafat pada bulan Rajab tahun 101 Hijriah. Saat itu Umar berusia 40 tahun. Dia wafat di Deir Samaan, salah satu desa di Homs.
Sumber: