IHRAM.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi, Kota Mataram mendapatkan 220 kuota cadangan jamaah calon haji.
"Alhamdulillah, selain kita dapat 687 jamaah calon haji reguler, kami juga dapat 220 jamaah masuk kuota cadangan," kata Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Kasmi di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan, sebanyak 220 jamaah masuk kuota cadangan ini sudah diinformasikan dan juga diminta untuk melengkapi berbagai administrasi dan tahapan seperti halnya jamaah reguler.
Beberapa administrasi yang harus dilengkapi jamaah kuota cadangan antara lain paspor, pemeriksaan kesehatan, termasuk untuk pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) Embarkasi Lombok sebesar Rp Rp58.630.880.
"Jadi ketika ada informasi dari pemerintah terkait tambahan kuota haji, mereka sudah siap berangkat sesuai dengan nomor porsi," katanya.
Sementara, lanjutnya, untuk menghindari terjadinya protes atau hal-hal yang tidak diinginkan ketika jamaah cadangan tidak bisa diberangkatkan tahun ini, Kemenag sudah memberikan penjelasan terhadap jamaah cadangan terkait posisi sebagai cadangan.
Artinya, mereka akan diberangkatkan sesuai nomor porsi apabila ada tambahan kuota dari pemerintah, dan jika ada jamaah reguler yang batal atau tunda berangkat.
Kalau tidak dapat berangkat tahun ini, maka mereka akan menjadi prioritas pemberangkatan musim haji 2025 dan tidak perlu lagi membuat paspor.
"Hal itu, kita tuangkan secara jelas dalam surat pernyataan yang ditandatangani jamaah cadangan, sehingga jika tidak dapat berangkat mereka tidak protes," katanya.
Kasmi menambahkan, kuota calon haji asal Kota Mataram tahun 2024 tercatat sebanyak 687 orang atau bertambah 32 orang calon haji.
Sementara proses tahapan keberangkatan jamaah calon haji saat ini antara lain proses pengiriman paspor jamaah ke Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB untuk dilakukan seleksi.
"Dari 687 calon haji, sebanyak 180 paspor jamaah sudah siap dikirim. Setelah diseleksi di Kanwil, paspor dikembalikan ke kami dan akan dibagi menjelang keberangkatan," katanya.
Proses pemeriksaan dan pengiriman paspor ke Kanwil NTB itu ditargetkan rampung sebelum penutupan pelunasan Bipih tahap pertama pada 12 Februari 2024.
Selain itu, tahapan yang dilaksanakan jamaah saat ini adalah proses pemeriksaan kesehatan jamaah di tingkat puskesmas dan rumah sakit untuk mendapatkan surat keterangan sehat atau istitha'ah dari Dinas Kesehatan Kota Mataram.
"Surat keterangan sehat ini, menjadi syarat untuk melunasi Bipih yang sudah dimulai sejak 10 Januari 2024. Sampai saat ini baru 45 calon haji yang sudah melunasi, sisanya menunggu surat keterangan sehat," katanya.