IHRAM.CO.ID, PADANG -- Agama Islam menekankan kepada umatnya untuk senantiasa berlaku baik kepada setiap makhluk, apalagi manusia dengan apapun latar belakangnya.
KH Noor Achmad Semarang menjelaskan, Islam adalah agama yang memperhatikan kemaslahatan dan mmperhatikan kehidupan manusia. Rasulullah SAW, kata beliau, diutus untuk seluruh alam semesta.
Sehingga artinya, Islam memang ditujukan untuk kepentingan universal. Beliau menjabarkan bahwa terdapat dua contoh surat makkiyah yang menarik yang dapat diambil maknanya. Yakni Surat Al Maun dan Surat Al Balad. Bahwa dalam surat tersebut betapa Allah memberi penekanan, terutama kehidupan anak yatim dan orang miskin tanpa melihat agama.
Demikian juga dalam Surat Al Balad. Islam bukan agama yang hanya diperuntukkan untuk kepentingan seorang Muslim saja, tapi Islam juga agama yang menekankan umatnya untuk memperhatikan sosial terutama kepada mereka yang terkena musibah.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Balad ayat 16:
اَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍۗ
"Au miskīnan żā matrabah(tin)."
Yang artinya, "Atau orang miskin yang sangat membutuhkan."
Dalam tafsir Kementerian Agama dijelaskan bahwa memberi makan orang yang lapar pada masa kelaparan pertama sekali ditujukan pada anak-anak yatim yang ada hubungan keluarga dengan pemberi.
Siapa lagi yang akan mau memperhatikan mereka bila bukan keluarga sendiri karena orang tuanya sudah tiada? Perhatian pada keluarga memang harus didahulukan sebagaimana sabda Rasulullah berikut:
اَلصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ، وَعَلَى ذِى الرَّحِمِ اثْنَتَانِ، صَدَقَةٌ وَ صِلَةٌ.
Yang artinya, "Sedekah kepada orang miskin adalah sedekah (satu amal), sedekah kepada orang yang punya hubungan keluarga ada dua amal, sedekah dan silaturrahim." (HR Ahmad, At Tirmidzi, dan An Nasai)