IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Sejumlah hadits Nabi Muhammad berisi doa yang diucapkan oleh beliau SAW. Di antara doa yang beliau panjatkan adalah doa yang memuat permohonan perlindungan kepada Allah SWT agar terbebas dari lilitan hutang.
Doa tersebut ada dalam hadits shahih yang diriwayatkan dari Siti Aisyah RA. Doa pelunas hutang berikut ini bersumber dari kitab Shahih Bukhari. Berikut ini doanya:
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ والهَرَمِ، والمَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ، وَمِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ، وَعَذابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى، وأَعُوذُ بِكَ مِن فِتْنَةِ الفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ عَنِّي خَطَايَايَ بِمَاءِ الثَّلْجِ وَالبَرَدِ، وَنَقِّ قَلْبِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَبَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ
Latin:
Allaahumma inni a'uudzu bika minal kasali wal haromi wal ma'tsami wal maghromi wa min fitnatil qobri wa 'adzaabil qobri wa min fitnatin-naari wa 'adzaabin-naari wa min syarri fitnatil ghinaa, wa a'uudzu bika min fitnatil faqri, wa a'uudzu bika min fitnatil masiihid-dajjaal, allahummagh-sil 'anni khotoo-yaa-yaa bimaa its-tsalji wal barodi, wa naqqi qolbii minal khotoo-yaa kamaa naq-qoyta ats-tsauba al-abyadho minad- danasi, wa baa'id baynii wa bayna khotoo-yaa-yaa kamaa baa'ad ta baynal masyriqi wal maghribi.
Terjemahan:
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, kepikunan, terlilit hutang, dan dari kesalahan dan dari fitnah neraka serta siksa neraka, dan dari fitnah kubur dan siksa kubur dan dari buruknya fitnah kekayaan dan dari buruknya fitnah kefakiran serta fitnah Al Masih Ad Dajjal. Ya Allah, bersihkanlah kesalahan-kesalahanku dengan air salju dan air embun, sucikanlah hatiku dari kotoran-kotoran sebagaimana Engkau menyucikan baju yang putih dari kotoran. Dan jauhkanlah antara diriku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat."
Sebagai seorang Muslim, maka sudah semestinya untuk menjalankan ikhtiar agar terbebas dari lilitan hutang dan mendapatkan rezeki berkah dan berlimpah. Dalam Alquran juga diabadikan tentang perintah untuk selalu bergerak dan berupaya menjemput rezeki sesuai tuntunan Islam.
Allah SWT berfirman:
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
"Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (QS Al-Mulk ayat 15)
Rasulullah SAW mengajarkan kepada para sahabatnya tentang kegigihan dan bekerja adalah suatu kehormatan. Beliau SAW juga mengingatkan bahwa penghasilan terbaik adalah yang bersumber dari pekerjaannya dengan tangannya sendiri.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Berangkatlah pagi-pagi sekali untuk mencari kayu bakar, kemudian bersedekah dengannya dan menjaga diri dari manusia. Sungguh ini lebih baik dari pada meminta-minta, diberi maupun tidak. Karena sesungguhnya tangan di atas lebih utama ketimbang tangan di bawah. Mulailah memberi kepada orang yang menjadi tanggunganmu." (HR Muslim)