MAKKAH – Idul FItri merupakan satu momen yang dinantikan umat muslim untuk merayakan keberhasilan setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Idul Fitri dirayakan pada 1 Syawal dan terdapat amalan – amalan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW pada hari raya Idul Fitri.
Nabi Muhammad SAW pertama kali merayakan hari raya Idul Fitri pada tahun 2 Hijriyah setelah perang Badar. Amalan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW ketika Idul Fitri yang pertama adalah memperbanyak takbir kepada Allah SWT. Takbir Idul Fitri dapat dikumandangkan di berbagai tempat seperti di rumah, di masjid, di jalan.
Takbir Idul Fitri sunnahnya dimulai saat tenggelamnya matahari hari terakhir Ramadhan sampai mulai shalat Id. Dikutip dari kitab karya Syekh Ibnu Hajar Al Haitami yang berjudul, Tuhfah Al Muhtaj, salah satu contoh bacaan takbir Idul Fitri sebagai berikut,
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Kedua, pada hari raya Idul Fitri dianjurkan untuk memakai pakaian yang terbaik. Pada hari raya tersebut juga disunnahkan untuk membersihkan badan, memotong kuku, memakai wangi – wanigan. Hal tersebut berlaku kepada siapapun, bahkan yang tidak melaksanakan shalat Idul Fitri pun tetap harus mengerjakan sunnah tersebut.
Ketiga, sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Karena diharamkan berpuasa pada hari raya Idul Fitri. Nabi Muhammad SAW biasa memakan kurma dengan jumlah ganjil sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri. Seperti yang disebutkan pada Hadits Riwayat Bukhari, "Pada waktu Idul Fitri Rasulullah saw. tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil.”
Keempat, Nabi Muhammad SAW melaksanakan shalat Idul Fitri dengan keluarga dan para sahabatnya. Nabi Muhammad SAW memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat dilaksanakannya shalat Idul Fitri. Nabi Muhammad SAW juga mengakhiri shalat Idul Fitri pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter. Hal ini bertujuan agar umat muslim masih memiliki waktu yang cukup untuk membayar zakat fitrah.