Selasa 23 Apr 2024 08:24 WIB

Houthi Tuding Arab Saudi Hapus Ayat Alquran Tentang Yahudi dari Buku Teks Sekolah

Penghapusan ayat diduga ada kaitannya dengan normalisasi hubungan dengan Israel.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Seorang warga Yaman berjalan melewati spanduk besar yang menggambarkan pemimpin tertinggi Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, di Sanaa, Yaman.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Seorang warga Yaman berjalan melewati spanduk besar yang menggambarkan pemimpin tertinggi Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, di Sanaa, Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Pemimpin gerakan Ansarallah, Abdul Malik Al-Houthi menuding otoritas Arab Saudi menghapus ayat-ayat Alquran tertentu dari kurikulum sekolah. Penghapusan ayat-ayat ini diduga ada kaitannya dengan normalisasi hubungan Arab Saudi dengan negara Zionis itu.

Dalam sebuah pidato pada Sabtu, Al-Houthi mengatakan orang-orang Saudi telah menghilangkan ayat-ayat Alquran dari buku teks, khususnya, ayat-ayat yang berbicara tentang kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi atau ketidaktaatan mereka kepada Tuhan. Kantor berita Iran Mehr mengklaim terjadi penyensoran.

Baca Juga

Pejabat Yaman juga menyatakan pemerintah Saudi telah mengubah atau menghilangkan hadits-hadits Nabi Saw tertentu dari kurikulum pendidikan. Menurutnya ini merupakan tindakan merugikan yang signifikan bagi generasi mendatang. Dia menilai tindakan ini sejalan dengan strategi Riyadh untuk menormalkan hubungan dengan Israel, mengikuti jejak Uni Emirat Arab (UEA).

Yang terakhir, dilansir dari Middle East Monitor, Senin (22/4/2024), Al-Houthi menambahkan Saudi telah menggambarkan Zionis secara positif dalam materi pendidikan untuk menumbuhkan generasi yang ramah terhadap negara penjajah itu.

Berita tentang kerajaan menghapus ayat-ayat Alquran dari buku teks, yang dianggap oleh para kritikus sebagai "anti-Semit", bukanlah hal baru. Pada 2021, Institut Pemantauan Perdamaian dan Toleransi Budaya dalam Pendidikan Sekolah (IMPACT-se), sebuah kelompok pemantau kurikulum di Israel, menyambut amandemen serupa.

Saat itu, Ketua Eksekutif kelompok tersebut, Marcus Sheff mengatakan perubahan tersebut cukup mencengangkan.

Tahun berikutnya, organisasi tersebut mengatakan dalam sebuah laporan bahwa "anti-Semitisme” sebagian besar telah dihilangkan dari buku teks sekolah Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement