Selasa 07 May 2024 19:51 WIB

Vaksin Meningitis Sebaiknya Diberikan 14 Hari Sebelum Berangkat Haji

Waktu 14 hari cukup bagi tubuh untuk membentuk kekebalan terhadap virus meningitis.

Red: Ani Nursalikah
Calon jamaah haji melakukan vaksin meningitis di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (17/4/2024). Pemerintah mewajibkan calon jamaah haji untuk melakukan vaksin meningitis sebagai upaya mitigatif bagi jamaah haji untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit meningitis saat ibadah Haji. Prosedur vaksin tersebut dilakukan dalam kurun waktu 2 hingga 3 minggu sebelum keberangkatan. Pemeriksaan vaksin tersebut digelar tanpa pungutan biaya.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Calon jamaah haji melakukan vaksin meningitis di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (17/4/2024). Pemerintah mewajibkan calon jamaah haji untuk melakukan vaksin meningitis sebagai upaya mitigatif bagi jamaah haji untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit meningitis saat ibadah Haji. Prosedur vaksin tersebut dilakukan dalam kurun waktu 2 hingga 3 minggu sebelum keberangkatan. Pemeriksaan vaksin tersebut digelar tanpa pungutan biaya.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengemukakan calon haji sebaiknya divaksin meningitis 14 hari sebelum berangkat menuju wilayah endemis meningitis, seperti Arab Saudi.

Hal ini berlaku bagi calon haji demi menghindari penyakit meningitis selama beribadah di Tanah Suci Makah.

Baca Juga

"Vaksin meningitis 14 hari sebelum berangkat. Kalau baru lima hari lalu (divaksin lalu berangkat), kekebalan belum terbentuk," kata Staf Pengelola Program Haji Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ervien Ritandi Edwin dalam acara daring terkait persiapan kesehatan demi haji yang fit dan mabrur di Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Saat kekebalan tubuh seseorang belum terbentuk terhadap bakteri, virus, jamur atau parasit penyebab meningitis, maka saat terpapar patogen akan berisiko mengalami meningitis atau radang selaput otak.

Meningitis merupakan penyakit yang terjadi ketika lapisan yang melindungi otak dan saraf tulang belakang mengalami peradangan atau infeksi. Secara umum, meningitis disebabkan oleh virus, jamur, atau bakteri.

Dalam beberapa kasus, meningitis juga dapat disebabkan oleh reaksi imunologi, penyakit sistemik maupun lupus. Kondisi-kondisi lain yang dapat menyebabkan melemahnya sistem imun juga dapat menyebabkan terjadinya meningitis.

Penyakit ini memiliki gejala yang seringkali dianggap serupa dengan flu, demam serta sakit kepala. "Kalau (meningitis) tidak terdeteksi risiko kematian bisa sampai 50 persen," kata Ervien.

Selain mendapatkan vaksin, dia menambahkan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) termasuk rutin mencuci tangan juga dapat membantu terhindar meningitis.

Kementerian Kesehatan menyatakan pemerintah menyediakan vaksin wajib untuk jamaah calon haji dan pemberian vaksinnya dilakukan saat proses pemvisaan. Kemudian terkait vaksin, menurut Kementerian Kesehatan, vaksin pneumonia dan influenza bisa menjadi alternatif bagi calon haji guna menunjang kesehatannya.

Di sisi lain, vaksin meningitis juga diberikan pada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sebagai upaya mitigatif yang diberikan pemerintah guna memberi pengamanan dari penyakit yang biasa ditemukan di negara-negara Afrika tersebut.

Pemberian vaksinasi meningitis kepada PPIH Arab Saudi atas kerja sama Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Maret lalu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement